BAGIAN 35 |

376K 38.7K 22.9K
                                    

Tuh kan double up malem ini🔥🔥🔥

Semangat komen banyak-banyak🔥🔥🔥 jangan pelit.

Happy reading🔥🔥🔥

-----

     Bel berbunyi.

     "Yahuuu!" Cakka melompat girang. Menarik kepalannya ke bawah dan bertos ria bersama Recky di belakang sana.

     Magma tersenyum sinis. Seperti tidak pernah bertemu dengan jam istirahat saja mereka.

     "Ayo kita makan bakso ke kantin. Hari ini gue yang bayar." Putus Recky girang.

     "Dalam rangka apaan tuh?"

     "Nggak ada. Tapi, kalo kalian bisa nolongin gue dapetin Cindy, gue sering-sering bayarin kalian makan kek gini."

     "Gue nggak ikutan. Kurang kerjaan. Gue juga bisa bayar makanan sendiri." Ujar Magma.

     "Ya gue juga tau, Mag. Lo nggak mungkin bakal mau. Maksudnya mereka berdua ini."

     Bagus lah jika Recky ingin mendapatkan Cindy. Magma jadi lega.

     "Setuju lah. Cindy doang mah gampang." Ujar Arash.

     "Ah, cuman beberapa minggu kok ges. Kalo bawahnya udah gue dapetin, bakal gue tinggalin kok. Gila aja serius sama model gitu."

     "Anjay bawah." Cakka terbahak.

     "Ambil deh. Untung belom gue dapetin kemaren." Ujar Magma. Bersyukur juga sih, Magma belum mendapatkan keperawanan Cindy kemarin. Jika sudah, pasti Magma tidak akan tega meninggalkannya. Kasihan dan terus terikat dengan Cindy. Memang, pergaulan Magma apalagi anak-anak Habeas sebrengsek itu. Masih mending mereka, belum lagi yang sudah kuliah seperti Perkasa dan Dirga. Bukan main permainannya. Tak ada kata putus sebelum melepaskan nafsu mereka pada cewek masing-masing. Memang, keperawanan wanita jaman sekarang sudah di anggap enteng oleh mereka.

     Ponsel di saku Magma bergetar. Dia yang berjalan di depan sekali jadi berhenti karena menerima pesan itu. Kemudian ia membiarkan teman-temannya duluan ke kantin.

     Glora Sayang Haha

     Kak Magma jangan buang gelang aku please :'(

     Aku ga bisa nmenin makan, soalnya ada urusan sama pak malik bntarrr.

     Gada apa-apa kok. Pak malik cuman mau ngomong penting.

     Mungkin abis ini aku langsung ke kak Magma. Tungguin aja.

     Jgn marah😭 i love you❤😭

     Tanpa membalas Magma langsung mematikan ponselnya dan menyimpan benda itu ke saku-saku. Sialan. Magma mengumpat dalam batin. Jika bukan karena kalimat 'i love you' dari Glora terakhir tadi, Magma tidak akan sedikit tenang seperti sekarang.

     Bisa apa lagi dia kan? Segera Magma susul temannya ke kantin dan pergi. Glora PHP. Magma tidak berharap lagi bisa makan siang dengannya nanti.

MAGMAWhere stories live. Discover now