BAGIAN 31 |

395K 39.8K 15.4K
                                    

Vote udah?🔥🔥🔥

Happy reading🔥🔥🔥

Sebarkan komentarmu sebanyak-banyaknya🔥🔥🔥

-----

     Suara bel berbunyi.

     Rana menatap Glora yang sedang duduk di sofa sana. "Siapa?" Tanyanya. Jangan bilang yang datang adalah teman-teman Glora. Ingin menginap di sini misalnya karena ini malam libur. Argh! Rana paling benci hal itu. Hanya mengganggu ia dan Lio saja nanti.

     "Kak Magma kek nya. Tadi dia bilang mau kesini."

     "Oh, kirain." Rana menghela nafas. "Ya udah. Bukain sana. Ayo sayang kita ke kamar aku." Dia menarik tangan Lio dan masuk ke kamarnya.

     Glora menga-nga. Gila.

     Segera Glora menjatuhkan pena di bukunya dan pergi ke pintu utama. Membukakan orang itu pintu.

     Dan benar, ada Magma di depannya.

     "Hai.. Hai Kak Magma?"

     "Hai."

     Glora diam. Magma pun diam. Dia tidak akan di persilakan masuk begitu?

     "Sayang!" Sebal Magma.

     Glora tersadar. "Oh, eh? Ayo. Ayo masuk." Dia membuka pintu lebih lebar dan membiarkan Magma masuk.

     Glora menutup kembali pintu itu dan berjalan di belakang Magma. Kemeja hitam dengan kaos hitam di dalamnya, membuat Glora meneguk ludah. Ya Tuhan. "Ganteng banget pacar orang."

     Magma berhenti melangkah saat tak sengaja mendengar gumaman kecil itu. "Apa?" Dia membalik lagi ke belakang.

     Detik itu juga Glora baru sadar bahwa ini adalah pacarnya. "Nggak ada, nggak ada apa-apa."

     "Lio mana?" Tanya nya.

     Mereka akhirnya tiba di sofa tempat Glora tadi.

     "Itu, di kamar."

     "Kamar? Kamar mana?"

     "Kamar Kak Rana." Jawab Glora lesu. Dia jadi tidak enak dengan sikap Kakaknya jika di ceritakan pada orang lain.

     Keduanya duduk. "Eh iyaaa. Ini catetan Kak Magma. Aku udah ngeringkas 5 halaman lho."

     Glora mengambil buku itu dan membolak-baliknya di depan Magma.

     "Cantik tulisannya."

     "Hahaha. Makasih." Glora menahan senyum. "Ntar abis ini aku kelarin 5 halaman lagi, besok siang 10 halaman, malemnya tinggal 5 halaman lagi deh."

     Magma mengangguk-angguk. Apa Glora sanggup mengerjakan sebanyak ini? Magma tidak yakin. Nanti di kira Magma memperbudak pacar sendiri lagi.

     "Eh, Kak Magma mau minum apa? Aku bikinin."

     "Nggak usah. Nggak haus."

MAGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang