BAGIAN 19 |

405K 41.4K 11.1K
                                    

Absen pake api dulu 🔥🔥🔥

Vote vote vote🔥🔥🔥

Spam pake api tiap paragraf 🔥🔥

Happy reading🔥🔥🔥🔥

-----

     Glora berjalan pelan memasuki lorong gudang belakang. Keadaan lengang membuat napasnya makin tak terkontrol. Seram suasana dan juga takut dengan keseraman Magma nantinya.

     Glora celingukan kiri kanan depan belakang, mencari Magma namun tak kunjung terlihat. Dimana sih? Gudang belakang banyak.

     "Glora."

     Glora tersentak. Di lihatnya Magma berdiri di dalam sebuah gudang dan bertumpu tangan ke dinding. Menatap Glora dengan tajam membuat nyali Glora makin menciut.

     "Sini." Ucap Magma. Dingin. Jantung Glora makin tak karuan.

     Glora menggeleng. Ini lengang. Kabar Magma juga sepertinya sedang buruk. Nanti kalau dia berbuat macam-macam bagaimana? "Nga-ngapain coba? Nggak mau ah. Takut."

     "Sini!!!"

     Glora masih mematung membuat kesabaran Magma habis. Segera cowok itu keluar membuat Glora mundur dengan takut. "Gue teriak nih?"

     "Teriak sepuas lo." Magma berhasil mendapatkan lengan Glora. Dia menarik tangan Glora dengan kasar membuat Glora rasanya ingin menangis saja.

     "Kak Mag---"

     Brak!!!

     Magma menutup pintu dengan kencang membuat Glora memejam.

     "Takut kan lo? Ini yang mau liat?"

     Mata Glora memanas. Dia berpaling ke arah lain saat Magma mengikis jarak di depannya.

     "Lo nguji kesabaran gue? Lo nguji kemarahan gue? Lo mau mainin gue?!"

     "Gue nggak---"

     "Nggak apa? Nggak apa lagi ha?"

     "Dengerin dulu, jangan langsung ngegas."

     "Ya udah, ngomong!"

     Glora meneguk ludah. Apa juga yang harus ia jelaskan? Ketakutan ini membuat otaknya buntu seketika. "Gu-gue..."

     "Nggak bisa kan lo?! Lo nggak bisa ngelak lagi. Lo cewek gue sekarang."

     Magma mengikis jarak. Merapatkan tubuh Glora ke dinding dan menarik tengkuk cewek itu.

     Glora melotot kaget. Kepala Magma akan merunduk mencari bibirnya membuat Glora refleks berpaling kearah lain untuk menghindar. "Kak Magma." Hampir ingin menangis rasanya.

" Hampir ingin menangis rasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang