eleven.

29.8K 3.4K 520
                                    

Renjun membuka kedua matanya perlahan, setelah ia sadar sepenuhnya, Renjun memandang ruangan yang sekarang ia tempati.

Bernuansa dingin, berwarna abu abu, dan minimalis. Sangat manly. Barang barang di kamar ini juga terlihat mahal dan mewah, tetapi tak menghilangkan  suasana minimalisnya.

Renjun kemudian ditabrak oleh akal sehat dan kesadarannya. Seketika ia panik, saat ini ia tak sedang berada di apartement kumuhnya yang tadi pagi Jaehyun datangi.

Renjun mulai mengingat, apa yang terjadi tadi pagi, dan berusaha memunculkan ingatan dimana sekarang ia berada. Beruntung otaknya masih mau diajak bekerja sama, ia ingat bahwa tadi pagi ia tertidur dan sekarang ia berada di apartement Jaehyun yang beberapa minggu lalu ia datangi.

Tubuh Renjun masih tertutupi oleh selimut tebal milik Jaehyun yang menyisakan sisa sisa aroma manly Jaehyun. Pipi Renjun seketika merona.

Renjun POV

'Aish aku lapar sekali.'

Perutku sudah memprotes berkali kali karena belum juga ku isi,  dengan langkah malas  aku berjalan keluar kamar luas Jaehyun dan menemukan dapur.

'Wuf! Wuf!'

"ASTAGA!" Teriakku kaget.

Aku benar benar terkejut karena demi apapun, suara gonggongan itu benar benar keras dan berasal dari belakang tubuhku.

Dengan segera aku membalikkan tubuhku dan langsung terlihat seekor anjing golden Retriver dewasa yang sangat besar.

"Astaga kau besar sekali." Aku mendudukkan diriku didepan anjing lucu itu dan mengelus kepalanya.

"Ih lucunya!! Lihatlah wajahmu anjing.. gemas sekali sih, tapi bagaimana bisa kau punya tubuh sebesar ini.. whoaaa."

Aku mengangumi anjing besar itu, karena jujur ini adalah pertama kaliku melihat anjing sebesar dan selucu ini.

Anjing itu terlihat menikmati elusanku ditubuhnya, aku semakin gemas dan membawanya dalam pelukanku.

"Ih gemas sekali sih!! Jadi anakku saja ya.."

Tak ku sangka anjing itu balas memeluk tubuhku. Apakah anjing memang sepintar itu?

"Kau bisa memelukku? Pintar sekali sih!!."

Aku lagi lagi mengelus kepalanya dan kembali berjalan kearah dapur. Membuat makanan yang bisa kumakan.

Anjing itu tak mau meninggalkanku sendiri, dia benar benar mengikutiku kemana mana.

Tapi sepertinya waktu aku pertama kali kesini, aku tak melihat penampakan seekor anjing? Ah apa karena aku terlalu sibuk memandang wajah tampan Jaehyun ya?

Sepasang lengan melingkari perutku dari belakang, ia menelusupkannya kedalam baju yang belum kuganti itu.
Aku mendelik kaget dan sedikit memekik.

"Astaga! Jaehyun kenapa kau bisa ada disini hah?"

"Ini apartementku sayang, ya jelas kan kenapa aku ada disini?"

"Maksudku, kenapa kau bisa ada disini dijam 4 sore tuan Jung?"

"Karena aku boss nya."

"Sombong."

Renjun kembali melanjutkan kegiatannya yang sedang menuci piring bekas makannya itu.

"Sit, Reno. Good boy." Jaehyun melepas pelukannya pada Renjun dan mengelus pucuk kepala Reno yang tersenyum senang sambil menjulurkan lidahnya.

"Namanya Reno?"

"Ya."

"Kau punya anjing?"

"Ya."

"Saat aku kesini, kenapa aku tak lihat?"

"Kita terlalu sibuk dengan kegiatan panas kita Ren."

Pipi Renjun merona secara otomatis. Ia mendorong bahu Jaehyun yang sedang jongkok itu dengan kesal. Membuat Jaehyun terduduk.

"Kasar sekali sih. Lihat itu Ren, mama mu kasar sekali pada papa."

"Siapa yang kasar?!"

"wuf!"

"Benar Ren, mama yang kasar." Ucap Jaehyun pada Reno.

"Maksudmu aku yang kasar?!" Pekik renjun dari sofa

"Ya."

"Jadi aku mamanya Reno?"

"Ya."

"Dan kau papanya?"

"Wuf!"

"Cih aku tidak mau menjadi istrimu. Tapi kamu tetap anakku Reno ya~~ come here!."

Reno langsung berlari kearah Renjun dan menidurkan tubuh bongsornya di sebelah Renjun. Diikuti Jaehyun yang duduk disebelah Renjun yang kosong. Menarik Renjun untuk bersandar didadanya.

Jujur, hati Jaehyun menghangat melihat Renjun dipelukannya yang sedang mengelus dan menciumi Reno, hingga tanpa sadar senyumannya muncul. Tapi satu yang Jaehyun sadar, semenjak bertemu Renjun ia jadi lebih sering tersenyum dan ia merasa senang.

"Reno, kamu mau punya adik? Mau ya~ mama mau bawa kura kura peliharaan mama buat temenin kamu." Ucap Renjun pada Reno yang sudah tertidur diperutnya.

Jaehyun menoleh kearah Renjun yang juga sedang menoleh kearahnya.

"Akrab sekali dengan Reno."

"Jangan iri."

"Aku tidak iri sayang, Reno itu jarang sekali bisa akrab dengan manusia. Bahkan perawatnya harus mendekatinya selama 3 bulan untuk membuatnya jinak."

"Heh? Dia baik kok. Tadi ia muncul tiba tiba dihadapanku dan memberiku bola."

"Itu berarti dia menyukaimu. Pertama kali bertemu dengannya aku mendapat luka akibat gigitannya."

"Masa? Padahal dia sangat menggemaskan dan mudah akrab denganku."

"Sudah kubilang, ia menyukaimu Ren."

"Bagus. Tapi aneh rasanya kalau kau memanggilku Ren. Seperti sedang berbicara dengan Reno."

"Jadi kau mau aku panggil apa?"

"Jun?"

"Kenapa tidak sayang saja?"

"Jae ih!"

"Apa sayang~?"

"Astaga, ini baru sehari aku tinggal denganmu dan sifat aslimu sudah keluar."

"Sifat asliku?"

"Manja dan jahil. Hih." Ucap Renjun sambil mengerucutkan bibirnya

"Hahahah astaga kau menggemaskan sekali sih."

Jaehyun mengecup bibir Renjun dan seperti biasa, kecupan berubah menjadi pagutan dan kegiatan panas itu terus berlanjut hingga diranjang.

TBC.

Just it ; JaeRenWhere stories live. Discover now