one.

53.2K 4.9K 527
                                    

Sama seperti biasanya, malam ini aku melangkahkan kakiku ke Club malam milik Ten hyung.

Ten hyung adalah Kakak tingkatku dikampus, Kami bertemu di kampus saat kami sama sama menjadi Panitia acara kesenian kampus.

Sejak saat itu kami menjadi sangat dekat, Aku sudah menganggapnya sebagai kakak, begitupun dengannya yang menganggapku sebagai adiknya.

Huang Renjun, kalian bisa memanggilku begitu, aku masih seorang mahasiswa yang terdaftar di Universitas Neo Culture.

Namun karena keadaan ekonomiku yang sangat sulit ini, aku diharuskan untuk bekerja sambil kuliah.

Beruntung Ten hyung mau mempekerjakanku. Aku juga harus bekerja dibeberapa tempat lain karena bekerja ditempat Ten hyung saja tak akan mampu memenuhi kebutuhanku.

Aku bekerja sebagai Bar tender di Club malam milik Ten hyung, menjadi penjaga perpustakaan di Akhir pekan dan menjadi barista saat siang hari.

Semua itu kulakuan untuk memenuhi kebutuhan hidupku dan membayar biaya kuliah yang sangat mahal itu. Tapi, aku sangat berterimakasih kepada Ten hyung yang dengan baiknya mau membantuku membayar setengah dari keseluruhan biaya kuliahku.

Dimana orangtuaku? Mereka di China. Mereka memang sengaja membuatku pergi Ke Korea karena menurut mereka aku ini adalah beban bagi keluargaku.

Mereka mengirimku ke Korea dengan biaya pas pas-an lalu mengabaikanku sampai saat ini.

Jadi kalian bisa bilang, bahwa aku dibuang kedua orangtuaku. Keadaan ekonomi mereka sama sulitnya denganku. Maka itu mereka membuangku kesini.

.
.
.
.
.
.


Hari ini adalah hari yang melelahkan bagiku. Kemarin malam aku tidak bisa tidur karena tugasku yang sangat menumpuk, aku tak punya pilihan selain mengerjakannya.

Aku berangkat ke Kampus pukul 7 pagi, dan selesai sekitar pukul 12, setelahnya aku harus ke Cafe, melayani tamu tamu yang meminta disediakan pesanannya.

Shift kerjaku di Cafe selesai pukul 5 sore, aku langsung melangkahkan kakiku ke Apartementku yang sudah tak layak tinggal ini.

Aku segera memasak dan makan, mandi lalu merebahkan badanku di kasur keras yang kumiliki.

Tepat Pukul 7 malam aku sampai di Bar malam Ten hyung, aku segera membuka lokerku dan memakai seragam yang memang sudah disediakan.

.
.
.
.
.

"Malam Ten hyung."

"Hai Jun, bagaimana harimu?"

"Buruk, seperti biasanya."

"Kurasa hari ini lebih buruk."

"Bagaimana kau bisa tau?"

"Coba sana berkaca, kau sudah seperti mayat hidup tau. Lingkaran hitam dibawah matamu itu sangat mengerikan."

"Terimakasih atas pujiannya." Jawab renjun masam

"Hei Jun, coba kesini sebentar.."

Karena Renjun sedang lelah dan malas berdebat dengan Ten, Renjun langsung berjalan menghampirinya yang sedang sibuk dengan kegiatan berdandannya.

Just it ; JaeRenWhere stories live. Discover now