four.

37.6K 4.3K 602
                                    


"Shhh ahhh stophh." Sekuat tenaga Renjun berusaha menjauh dari dekapan lelaki bermarga Jung itu.

Jaehyun sama sekali tak menanggapi ucapan Renjun, yang terdengar olehnya hanyalah desahan yang muncul dari belah bibir Renjun.

Renjun berusaha mendorong bahu Jaehyun dan menjauhkan lehernya yang sedang dijamah oleh Jaehyun. Renjun yakin pasti dilehernya akan muncul tanda kepemilikan Jaehyun.

"Jae hhh, stophh kumohon shh." Renjun mengutuk mulutnya sendiri yang tak hentinya mengeluarkan desahan laknat yang justru semakin membakar gairah Jaehyun.

Perlahan, sebelah tangan Jaehyun bergerak menjamah bokong sintal milik Renjun dan meremasnya.

"Ahhh." Renjun mencengkram kemeja depan milik Jaehyun untuk menyalurkan rasa nikmat yang ia rasakan.

Kepala renjun semakin pusing dibakar gairah, begitu juga dengan Jaehyun yang sudah dikelilingi kabut nafsu.

Renjun melingkarkan sepasang lengannya di leher Jaehyun dan kembali meraup bibir Jaehyun yang sudah selesai membuat tanda di leher mulusnya.

Renjun membuka sedikit bibirnya untuk akses masuk bagi Jaehyun. Renjun memperdalam ciuman mereka dengan menarik leher Jaehyun agar semakin rapat.

Tangan Jaehyun juga semakin gencar meremas bokong berisi milik Renjun.

Renjun benar benar sudah dikuasai nafsu, tetapi akal sehatnya masih tersisa sedikit untuk berpikir.

Apakah ia akan benar benar memberikan tubuhnya pada Jung Jaehyun atau kembali ke rencana awalnya, yaitu tak mau berurusan dengan konglomerat?

Renjun menjauhkan bibirnya dari bibir Jaehyun yang sudah bengkak, ia menatap bibir itu sebentar lalu mengecupnya.

"You're a good kisser. But i have to go. See ya later."

Dengan itu Renjun benar benar pergi meninggalkan Jaehyun. Ia segera masuk kedalam Kantor pribadi milik Ten di Club itu.

Sedangkan Jaehyun, ia menatap kesal kepergian Renjun.

.
.
.
.
.
.

"ASTAGA RENJUN! Kau mengagetkan ku."

Renjun memasuki Ruangan itu dengan kasar dan membanting pintunya. Ia bergegas duduk di seberang Ten.

Mata Ten memicing melihat tanda keunguan di leher putih Renjun.

"Astaga, huang Renjun. Bilang padaku siapa yang membuat tanda itu?"

"Kau pasti tau."

"Jeno?"

"HYUNG! Dia itu hanya temanku! Lagipula dia sudah punya kekasih."

"Lucas?"

"Jangan bercanda, dia sepupu ku."

"Jangan bilang..."

"Ya, kau benar. Jung Jaehyun. Si keparat yang sayangnya sangat seksi itu."

"Huang, kau harus berbangga. Dia benar benar mengklaim-mu dengan tanda tanda dilehermu."

"Apa banyak hyung?"

"Hampir memenuhi lehermu."

"Astaga dia gila."

"Kau yang gila! Kalian sampai inti?"

Just it ; JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang