show me the way [taegi]

7: Hunt

Show Me The Way

BTS Fanfiction. Bromance. Hurt/Comfort

Sugarcypher © 2019

*

*

*

Taehyung tak perlu meminta persetujuan Yoongi untuk membawa pemuda itu kembali pulang ke rumahnya. Alhasil ia berjalan pulang dengan menggendong Yoongi di punggung— tak dihiraukan walau yang lebih tua meronta minta dilepas.

"Berat, 'kan?" ujar Yoongi. Tangannya dilingkarkan pada leher jenjang Taehyung.

"Berat apanya ... aku seperti membawa bantal kapas yang ringan."

Yoongi memperagakan seakan ingin mencekik leher Taehyung. Lalu disusul tawa kecil dari keduanya. Tubuh Yoongi sungguh ringan, Taehyung mulai berpikir apakah pemuda ini makan teratur atau tidak. Besok-besok ia akan menyiapkan makanan banyak untuk Yoongi. Yah, walaupun masakannya sendiri memang tak bisa dibilang enak, tapi setidaknya bisa mengisi kelaparan.

"Hyung, kenapa kau ke bukit? Dan bagaimana pula kau bisa sampai tanpa tersesat sedikit pun?" Taehyung bertanya ditengah-tengah perjalanan mereka.

Yoongi tersenyum simpul. "Ah, itu—"

"Taehyung?"

Seseorang berdiri di depan mereka. Menginterupsi perkataan Yoongi.

"Oh, Jimin-ah? Kenapa kau di sini?"

Pemuda bernama Jimin itu tak langsung menjawab. Ia memperhatikan seseorang yang dibawa oleh Taehyung. Jimin berjalan mendekat dengan tangan penuh tas belanjaan. Taehyung yang menyadari bahwa Jimin sedang bingung langsung saja memperkenalkan Yoongi padanya.

"Ini Yoongi. Walau tampangnya seperti anak sekolah— usianya lebih tua dari kita." Taehyung merasakan kepalanya dipukul kecil dan ia hanya bisa terkekeh.

"Kalian ... saudara, atau apa?" Jimin masih memperhatikan Yoongi.

Taehyung berpikir sejenak. "Yoongi temanku. Kami baru saja berteman."

Raut Jimin aneh sekali. Seperti orang kebingungan. Ya, mungkin karena melihat Taehyung bertemu dengan orang baru yang tak pernah dilihat sebelumnya. Jimin sudah lama mengenal Taehyung, ia tahu segala seluk beluk kehidupan pemuda itu dari dulu. Dan Yoongi— ia tak pernah ingat sebelumnya bahwa Taehyung mempunyai teman.

"Siapa?" bisik Yoongi tepat di telinga Taehyung.

"Temanku, namanya Jimin."

Yoongi manggut-manggut. Sedangkan Taehyung masih saja belum melepas gendongannya. Jimin masih sibuk memperhatikan Yoongi hingga tak sadar Taehyung memanggil.

"Jimin,"

Setelah beberapa saat yang dipanggil baru tersadar. "Ah, iya?"

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Hanya kebetulan lewat. Kau sendiri dari mana?"

"Dari bukit. Bukan hal penting, jadi kurasa kau tak perlu tahu," Taehyung menyunggingkan senyum. "Mampir dulu ke rumahku, kalau begitu."

"Ah, tidak usah. Kupikir kau sedang sibuk." Jimin tersenyum simpul.

"Hari ini libur, jangan mengelak. Lagipula kau sendiri yang bilang ingin berkunjung ke rumah. Ayolah, ikut aku sekarang."

Jimin tertawa. "Aku tak merasa pernah berkata begitu. Tapi baiklah, kuterima ajakanmu."

Setelah itu Jimin mengikuti Taehyung dengan Yoongi yang masih dipunggungnya. Selama perjalanan pun tak lepas pula tatapan Jimin pada teman baru Taehyung itu. Sedang Yoongi hanya diam dan belum berkutik sedikit pun.