7. Danger

463 92 41
                                    

You in Danger
Are you joking?
What am I to you?
Am I easy to you?
Are you playing with me?
You’re in danger right now,
why are you testing me?


-



Setelah memberi penjelasan pada kakek Jieun yang khawatir karna ia tak pulang semalam, Jieun memulai aktifitas membersihkan rumahnya, memasakkan makanan untuk kakeknya. Setelah semua selesai ia duduk diruang tamu dan mulai menelfon seseorang.

“ Yeobseyoo(halo), ah Kim Seokjin-sii saya minta maaf kemarin- “ belum selesai Jieun bertutur penelfon sebrang menjedanya.

“ bagaimana keadaanmu? Apakah sudah sembuh? “ tanya Seokjin, pemilik club tempat ia bekerja paruh waktu.

“ n-nde? “ tanya Jieun balik

“ santai saja Jieun-sii, kekasihmu Jungkook kemarin sudah meminta izin padaku bahwa kau sedang sakit. “

“ hijaisikk-ga (bocah itu) bahkan mematikan telfon secara sepihak “ lanjut Seokjin terkekeh kecil. Jieun yang masih sibuk mencerna perkataan bosnya itu menjadi terdiam.

“ yoebseyo? Jieun-sii “ tanya Seokjin karna Jieun cukup terdiam lama.

“ ah nde? “ jawab Jieun linglung.

“ yah intinya kau pulihkan dulu dirimu Jieun-sii, jika kau sudah sehat kau bisa kembali bekerja. Aku ada sedikit urusan, jadi aku akhiri dulu telfonnya Jieun-sii. “ tutur Seokjin ramah.

“ nde? ah nde... Seokjin-sii, kamshahamida “ jawab Jieun.

*siapa yang pacar siapa? –batin Jieun.

Sibuk terdiam dengan pikirannya, notifikasi hp Jieun menyadarkan sang pemilik. Diliriknya pesan singkat dari seseorang yang tak lama ini memenuhi fikirannya. 

JUNGKOOK TAMPAN :
gua harap saat kita ketemu nanti, lo jelasin perbuatan lo dimobil tadi.

Manik mata Jieun membulat diikuti tubuhnya yang terkulai lemas diatas sofa, genggaman pada ponselnya meluruh hingga benda tipis itu terjatuh pelan diatas lantai, pipinya bersemu panas memerah, baru kali ini rasanya ia ingin mempunyai kekuatan super yang bisa membuat ia hilang dalam sekejap.









-----

Hiruk pikuk para mahasiswa/i menghiasi pelataran kampus pagi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hiruk pikuk para mahasiswa/i menghiasi pelataran kampus pagi itu. Dengan coat coklat dan pigtails yang memberikan kesan casual namun tak mengurangi kadar kecantikannya, Jieun berjalan sedikit tergesa-gesa menuju kelasnya, manik matanya menatap sekitar waspada mencoba menghindari seseorang yang tak ingin ia temui.

Sampai beberapa meter jarak tungkainya mendekati ruang kelas, ia bernafas lega karna iris coklatnya tak mendapati keberadaan seseorang yang dihindarinya, namun ternyata Dewi Fortuna seakan tak berpihak padanya, seseorang yang mati-matian ia hindari itu berdiri didepan kelasnya sedang bersandar pada tembok dengan satu tangan yang memegang tas hitamnya dipundak dan satu tangannya lagi mengampit seputung rokok.

e u p h o r i a  ーjjkWhere stories live. Discover now