Kekuatan

4.4K 266 12
                                    

Vote dan Coment jangan lupa ya!

Happy Reading

*****

AUTHOR POV

"Yang pertama adalah Cilla Firta Gella." Ucap Mr. Danel, dan menyadari namanya dipanggil langsung saja Cilla maju ke depan.

"Apa kau sudah mengetahui apa kekuatanmu?" tanya Mr. Danel.

"Sudah." Jawab Cilla.

"Apa kekuatanmu?" tanya Mr. Danel sambil menaruh tangannya di dagu.

"Air."

"Selain Cilla, apa ada yang memiliki kekuatan air?" tanya Mr. Danel, lalu ada sekitar empat orang mengangkat tangannya.

"Kalau begitu, bagaimana bila kita latihan dilapangan yang berada dekat danau?" tanya Mr. Danel yang diangguki oleh yang lainnya.

"Cilla bisa kembali kebarisan terlebih dahulu." Perintah Mr. Danel dan setelah itu Cilla kembali ke samping Alika.

Barisan pun mulai berjalan ke arah lapangan yang dimaksud. "Bagaimana? Apa kau gugup saat maju tadi?" tanya Alika agar suasana tidak canggung.

"Tidak terlalu." Cilla pun tersenyum ke arah Alika.

"Lalu? Apa kau sudah bisa mengendalikan kekuatanmu?" Alika mulai bertanya kembali.

"Yup! Sudah. Lalu bagaimana denganmu? Apa kekuatanmu? Dan apa kau sudah bisa mengendalikannya?" tanya Cilla dengan tiga pertanyaan tanpa jeda.

"Kekuatanku itu ... Adalah angin, dan aku sedikit bisa mengendalikannya." Balas Alika.

"Oooh, di kota G-Robot itu pemilik kekuatan angin itu jarang loh!" ucap Cilla.

"Lalu apa kekuatan kedua orang tuamu?" tanya Alika penasaran.

Cilla diam sebentar lalu melihat ke arah Alika, "Air dan Angin. " Jawabnya dengan pandangan yang menunduk ke bawah.

Mereka telah sampai di lapangan tersebut. Sedangkan pandangan Cilla masih ke bawah.

"Saya ada urusan. Jadi selama saya pergi, saya ingin kalian melatih kekuatan kalian. Saya permisi." Pamit Mr. Danel, sedangkan siswa lainnya ada yang berlatih, ada yang duduk dibangku, ada yang berbicara.

Alika masih merasa kalau Cilla tetap menunduk kebawah. Daripada terus berdiri ia memilih untuk duduk. "Cil, duduk!" perintah Alika.

Cilla pun segera duduk di hamparan rumput tersebut. Rumputnya rapi dan pendek.

Alika masih menatap ke arah Cilla, dan ia sadar sesuatu. Cilla menangis!
Alika tak tahu mengapa Cilla tiba-tiba menangis tanpa alasan.

"Ada apa? Apa aku berbuat salah?" tanya Alika khawatir.

Cilla pun mendongakkan kepalanya dan menatap Alika lekat. "Aku sedih. " Ucapnya dan satu bulir cairan bening menetes kembali dari mata indah Cilla.

"Kenapa? Kau bisa menceritakannya padaku, aku bisa jadi pendengar untukmu."

"Saat kau bertanya tentang kekuatan orang tuaku, aku ingat bahwa aku tak memiliki mereka disampingku lagi." Jelasnya dengan isakan yang mulai terdengar.

"Mereka diculik dan dijadikan budak oleh Kaum Devil. Aku tak tahu harus berbuat apa." Lanjutnya, Alika masih setia mendengarkan.

Alika pun memegang kedua pipi Cilla dengan tangannya."Menurutmu apa kau bisa menjemputnya?" tanya Alika.
Sedangkan Cilla hanya menggeleng tanda bahwa ia tak bisa.

Academy Of MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang