"Bilang aja udah duluan" jawab Elvina
"Yaudah"
🐋🐋🐋
"Tadi lo ditanya sama Fikry dkk?" Tanya Elvina
"Iya" jawab Zulfa
Zulfa dkk sekarang sudah ada di Gramedia, ntah setan apa yang merasuki mereka yang tiba tiba ingin ke Gramedia
"Tumben lo pada kesini" heran Adeeva yang memegang buku Novel
"Gatau, tiba tiba pengen aja kesini" jawab Elvina dan Adeeva ber 'oh' ria
"YEYYY!! NOVEL YANG GUE CARI MASI ADAA" teriak Elvina sembari meloncat loncat
"Heh beruk!! Gausah teriak teriak! Ini tempat umum bukan rumah lo! Ga malu apa di liatin orang?" Kesal Adeeva dan Zulfa hanya terkekeh melihat sahabat sahabat gila nya itu.
Dan sekarang merka menjadi pusat perhatian di Gramedia.
"APA LO?! MAU GUE COLOK MATA LO SEMUA HAH?!" Ketus Elvina membuat pelanggan Gramedia tak berani menatap Elvina
"Udah teriak teriak, ngancem pula!" Gerutu Zulfa
Drrrrtttt.... Drrrrrttt..
Telfon masuk di iPhone Adeeva
Muncul nama Azka di iPhone Adeeva
"Siapa yang nelfon dev?" Tanya Elvina
Adeeva mematung lalu menoleh. "Azka" ucap nya
"Serius!?" Kaget Elvina
"Gimana ni?" Bingung Zulfa
"Ngapain lo pada bingung. Tadi kan lo bilang kalo kita mau jalan jalan" ucap Adeeva lalu mengangkat telfon
"Tap-"
"Diem" ucap Adeeva yang memotong omongan Elvina
'Laknat bat lo jadi sahabat' gerutu Elvina dalam hati
"Halo"
"Apaan?" Jawab sinis Adeeva
"Gausah sinis sinis donk"
"Yaudah si, apaan?"
"Kamu dimana?"
"Ka-mu?" Tanya Adeeva gugup
"Kenapa? Gaboleh?"
"Serah lo deh"
"Kamu dimana?"
"Di Gramed"
"Ngapain?"
"Jualan pecel!" Ketus Adeeva
"Serius"
"Gue ga mau serius serius, masih SMA"
"Kamu ngapain di Gramed?"
"Beli Novel"
"Otw"
"Ja-"
Tutt.. tutt.. tutt
Azka mematikan sambungan telfon itu secara sepihak dan membuat Adeeva ingin menelan Azka hidup hidup
"Kenapa dev?" Tanya Elvina
"Fikry dkk otw ke sini" jawab Adeeva dengan muka datar nya
"Ah ilah, berasa di kekang gue" gerutu Zulfa
"Ngapain si tu kunyuk ke sini?" Kesal Elvina
"Mana gue tau" jawab Adeeva acuh
"Lo mau kemana dev!" Teriak Elvina
YOU ARE READING
Memory
Teen FictionJangan buang waktu lo hanya untuk menunggu 'dia' yang gak pernah sama sekali memberi lo kepastian. Sebab hidup ini butuh kepastian, bukan hanya angan ataupun harapan. -Adeeva Faranisa Aurellio Walaupun warna senja tak seindah warna pelangi. Tapi ia...
