THE PRESENT - FUNF UND ZWANZIG

1.7K 284 15
                                    

"67?"

"87."

"Again?"

"Yes, chef."

Kemudian bapak-bapak asli Australia di depan gue ini langsung pijit-pijit pelipisnya sendiri.

"How about 72?"

"I do apologise but it is also 87."

"Then what item is 88 right now, Jagapati? What are you going to sell today? Is this hotel heading to its closing right now?"

Ebuset bos gue ngomongnya ya, serem juga kalo diaminin malaikat lewat.

Misal doi lagi meledak gini, satu-satunya kunci adalah lo bersikap sesopan itu sama dia.

Kalo perlu disembah sekalian.

"Now tell me your excuse, Jagapati."

Gue berdehem pelan, "It is true that some items such as 67, 72, 29 and 37 are 87 in this very moment but I guarantee you, we will sell them today. I've got the information from our Procurement team that these items should be delivered by this morning."

"Are you sure?"

Gue menganggukkan kepala gue, "100%, chef. We will sell them today."

"Do you wanna bet? How about a box of Martabak?"

Yaelah ni bule atu. Pake ngajak taruhan segala, mana taruhannya Martabak pula. Yang laen kek, apa gitu.

Naek gaji misalnya.

"The bet is on, chef."

Chef Matt langsung angguk-angguk puas sambil mengelus dagunya, "You may go to your outlet. Thank you, Jagapati."

Yeh, bilang aja pengen martabak. "Yes chef, thank you."

Belum sampe ke pintu Chef Office, doi manggil lagi.

"You know my favorite topping when it comes to Martabak, right?"

Gue terkekeh pelan, "You know mine as well, don't you, Chef?"

Gue langsung keluarin handphone begitu keluar dari Chef Office, ngirim pesan ke Bu Ain di outlet buat take over bentar karena gue harus cek ke loading dock dulu, demi kelancaran operasional hari ini.

Dan seloyang martabak hasil taruhan.

Baru juga ngobrol sama Pak Arman di loading dock sambil ngecekin si kode 72 alias Salmon yang lagi dipindahin dari styrofoam ke box warna biru, tiba-tiba....

"Kak, kak." Klaudia nyenggol-nyenggol lengan gue pake pulpen.

"Eh? Kenapa Klau?"

"Chef Matt nyariin, barusan banget telpon, katanya kakak disuruh ke Chef Office, sekarang."

"Loh kan gue habis dari sana. Kenapa katanya Klau?"

Klaudia cuma ngangkat bahunya doang, "Buruan gih kak sana. Aku gamau diterror-terror Chef Matt."

Sesampainya lagi gue di Chef Office, gue menemukan Chef lagi duduk sambil ngetuk-ngetuk jarinya di meja dan ada anak baru outlet gue lagi duduk di hadapannya.

Lah ngapain ni anak di sini?

"THERE YOU ARE, JAGAPATI! Please sit down. Okay boy, you may go." Kedengeran dari suaranya sih mood doi belum membaik ya.

Trus perasaan gue jadi ga enak.

"Klaudia said you were looking for me?"

Cheff Matt cuma mengangguk, dan ngubah posisi duduk dia yg tadinya agak maju jadi nyender ke kursinya, "What do you want actually, Jagapati?"

When Hoteliers Meet InstrumentsWhere stories live. Discover now