Fakta Pertama

57 6 0
                                    

''Pertama kenali dia, kemudian sahabatnya, setelah itu keluarganya dan kelak kau akan jadi bagian dari hidupnya''


Remo menghentikan sepeda motornya dan meraih ponsel dalam saku celananya. Jalanan masih tampak ramai walaupun sudah larut malam. Remo mencoba menelfon Rio karena dia yakin Rio akan mau membantunya

''Halo?'' sapa Remo saat panggilannya mendapat jawaban

''Lo kenapa sih? Ini udah larut malam.'' Sambung Rio dengan nada suara pelan seperti habis bangun tidur

''Gue butuh bantuan lo. Ini menyangkut Kak Rena.''

''Hah? Kak Rena kenapa?'' pernyataan Remo membuat Rio terkejut, kini matanya melebar

''Gue udah tau siapa pacar Kak Rena yang udah bikin Kak Rena tersiksa kayak gini.''

''Lo tau dari mana?''

''Sebentar lagi kita bakalan tau.''

Remo sangat antusias untuk mengungkap siapa dalang yang membuat Rena stress. Remo mengatur strategi untuk besok agar semuanya berjalan dengan lancar

Ting..Tingg..Tinggggg...

Sebuah notifikasi WhattsApp terlihat di layar ponsel Remo, Remo mengalihkan pandangannya dan melihat isi pesan tersebut. Remo sangat kaget melihat isi pesannya

Mora: Lo tadi kemana? Gue udah ambil P3K, lo malah pergi gitu aja. Nggak ada otak banget!
Remo: Gue nggak suka nunggu

Mora: Iiiihhhhhh....Lo itu emang nggak pantes dibaikkin
Remo: Have a nice dream

Mora: Dasar cowok aneh!!!

Ini adalah pertama kalinya Mora mengirimi Remo pesan, walaupun isinya umpatan Mora namun itu telah berhasil membuat malam Remo menjadi bahagia. Mora emang suka ngomong tapi dibalik semua itu Mora adalah sosok wanita yang baik dan penyayang. Entah siapa yang kelak mengalah dengan takdir, tapi satu yang pasti Remo sudah merasakan cinta

Disisi lain Mora tidak henti-hentinya mengeluarkan makian untuk Remo, dia sangat kesal karena Remo meninggalkannya di Taman sekolah tadi siang, lebih lagi Mora baru saja bermimpi dan di dalam mimpinya Remo datang menghancurkan kehidupan bahagianya

''Di mimpi, di dunia kenyataan kerjanya cuma bikin masalah!'' cibir Mora berbaring

¤¤¤

Paginya, Remo berangkat dengan tergesa-gesa. Dia sangat ingin mengetahui pelaku yang sesungguhnya.

''Remo minum susunya dulu!''

''Ntar aja Ma, Remo buru-buru.''

Setelah mengenakan switer abu-abunya, Remo menaiki sepeda motor dan melaju dengan kecepatan standar. Jalanan sangat ramai maklumlah hari kerja, Remo berhenti saat lampu merah menyala Remo mengalihkan pandangannya saat melihat Mora bersama dengan Gino di dalam mobil. Mereka terlihat begitu akrab, saling menebar tawa sesekali Gino mengelus rambut Mora. Entah mengapa Remo merasa sesak di jalanan yang luas dia merasa ada sesuatu yang berat menghujaninya, lampu hijau menyala tapi Remo tidak bergerak dari tempatnya. Semua orang berteriak karena tidak ingin terlambat ke tempat tujuan. Klakson mobil truk berhasil membangunkan lamunan Remo, dia langsung menghidupkan staternya dan berlalu

Setelah memarkirkan sepeda motornya Remo berjalan menuju kelasnya. Di sana sudah hadir Rio dan Key

''Dapet nggak?'' tanya Remo menghampiri Rio

REMORAWhere stories live. Discover now