"Gue yakin.. Ini sih Al Fatihah. dan Gue uda apal di luar kepala ini mah.. Tapi gue ga bisa bacanya he he he" Grayhan cengengesan.

"Eh, ini ta' apa tsa' sih? " Grayhan menunjuk pada salah satu huruf.

"Kata guru ngaji gua.. Yang baksonya dua itu ta'. Yang baksonya tiga tsa' " Rayan mendadak ingat.

"Nah itu lo bisa" Sambut Ozy sambil menggebuk punggung Rayan.

"Awh sakit goblok. Ya itu doang sih yang gue inget. Sama Alif" jawab Rayan.

Tak lama, seorang santri mendekati mereka. yang tak lain adalah Oliver. Eh, maksudnya Fahad.

"Fahad? " Grayhan menyapa lelaki itu.  Kemudian bergeser untuk memberi space pada Fahad.

Fahad melemparkan senyum pada Grayhan, Ozy dan juga Rayan.

"Oliver" ucap Fahad pelan. Pemuda itu duduk bersila di samping Grayhan.

"Hah? Tuhkan bener! " Rayan bersorak. Membuat beberapa santri lagi - lagi menengok ke arahnya.

Oliver, Ozy, dan Grayhan kompak mengisyaratkan kepada Rayan untuk diam.

"Jadi bener? Lu Olol? " Ozy menunjuk ke arah Oliver sambil mengamati pemuda didepannya ini.

Oliver tertawa kecil. Tapi Rayan malah sebaliknya, Ia menatap sinis ke arah Oliver.

"Gimana ceritanya bro? Kok lu ada disini? " tanya Grayhan yang sangat penasaran dengan kisah Oliver.

"Nanti ya, abis tahfidz selesai gue cerita di saung. Abis ini kita ketemu di saung oke? "

"Kok ga sekarang aja sih" Ozy protes.

"Nanti dimarahin Ustadz lah, oke? Ya?  Gue janji bakal cerita" Oliver pun pamit pergi meninggalkan mereka bertiga.

Rayan masih dengan raut wajah murung dan sebal.

"Lu kenapa sih yan? " Ozy menatap Rayan dengan ekspresi heran.

"Kok dia ga inget sih punya utang ke kita" protesnya dengan polos.

Grayhan dan Ozy mendengus bersamaan.

"Hhh.. Hadeh, capek gua. Udahlah lupain" Sahut Grayhan geram.

****

Mereka bertiga sudah bersiap di saung dari 30 menit sebelum Oliver datang. Karena memang mereka ssngat antusias dan penasaran dengan kisah Oliver dan bagaimana bisa tiba - tiba ia disini.

"Malem itu gue ketemu Jacs. inget Jacs kan? Anak gengnya Andrev, " Oliver memulai kisahnya..

"Iyaa lah inget" sahut Rayan antusias.

"Dia intinya nyapa gue gitu lah.. Terus abis itu gue ga inget lagi apa yang terjadi. dan tiba - tiba gue sampai di markas mereka. Sadar kalau gue disekap, gue nyoba kabur.. Teriak - teriak minta tolong. Tapi ya percuma ga ada orang yang denger dan mau nolongin gue, selama 3 hari gue disekap.m.. dan pada akhirnya ada pahlawan kemalaman yang dateng nyelametin gue. "

"Siapa? " Grayhan memicingkan sebelah alis, penasaran.

"Namanya bang Jerome. Wajahnya khas orang timur gitu, waktu itu dia lagi sama ceweknya. Kak Flaura. Nah abis gue diselametin ama mereka, gue cerita tentang kondisi dan keadaan gue selama ini gimana... Mereka tanya tempat tinggal gue dimana juga. dan otomatis gue jawab kalau gue tunawisma alias gembel ."

"Bentar - bentar... "  Rayan merasa ada yang janggal.

"Kak Fla? Flaura? " Rayan menengok ke arah Grayhan dan Oliver secara bergantian.

"Terusin terusin.. "Grayhan mengabaikan Rayan yang masih tidak mengerti.

"Terus dia nawarin ke gue.. Gimana, mau ngga tinggal di pondok ? Yaa awalnya gue nggak mau, gue masih pengen bareng bareng kalian lagi. Tapi waktu itu gue ngga tau kalian dimana, gue udah cari kalian di tempat terakhir kali kita ketemu. dan gue juga trauma berat sama kelakuan Andrev Cs..  Waktu gue di sekap selama 3 hari gue bener2 di siksa ga dikasih makan sebutir nasi pun. "

Ozy dan Rayan melongo mendengar kisah Oliver yang memilukan.

"Kurang ajar emang dia, gue harus kasih pelajaran" Grayhan bersungut sungut.

"Udah Gray, sabar... Redam emosi lu. Luka lu juga belum sembuh total" Ozy mengelus bahu Grayhan agar pemuda itu tidak gegabah dalam memutuskan apapun.

"Luka? " Oliver penasaran dengan apa saja yang telah terjadi.

"Gray ditusuk Andrev. Lukanya agak parah gitu. Sampe operasi" Papar Ozy.

"dan yang nolongin juga kak Flaura" sahut Rayan.

Grayhan spontan melotot. Terkejut dengan pemaparan Rayan.

"Hah? Serius? " Oliver melongo. Heran.

"Iya dua rius. Gue liat sendiri pake mata gue sendiri, ga minjem. Jadi ceritanya.... "

______________
Bersambung

INTENTIONWhere stories live. Discover now