•°*~BUTTERFLY~*°•
|
|
|
Sore menjelang malam pun terasa cepat berlalu. Suara berisik alaram dengan gambar Super Mario langsung membangunkan Seokjin. Ia langsung bangun dan beranjak untuk siap-siap pergi bertemu sahabatnya kembali. Jin tak ingin menyia-nyiakan kesempatan bersama sahabatnya barang sedetik pun itu.
Tidak sampai satu jam, Jin merasa dia sudah siap untuk pergi. Pakaian santai yang dia gunakan malam ini cukup simpel namun tetap menarik dan tidak mengusik ketampanannya. Kaos putih polos yang membungkus tubuh tegapnya dipadu dengan celana jeans berwarna biru gelap. Tak lupa kaos itu dibungkus dengan jaket kulit berwarna senada dengan celananya. Menampakkan betapa lebarnya bahu tegap itu kini. Dapat dipastikan banyak wanita yang betah mengantri lama hanya untuk bersandar manja di bahunya.
Merasa sudah ok, Jin beranjak keluar rumah. Tanpa dia sadari, dirinya sampai sekarang hanyalah seorang diri di rumah besarnya. Tak ada siapa-siapa di sana, baik itu orangtua, Hyung dan juga kekasihnya.
"Kemana Namja setinggi tiang itu sekarang?" Jimin terus menggerutu kearah seseorang yang sedari tadi juga belum hadir diantara mereka.
"Tumben sekali Hyung itu telat..." Jungkook menambahi.
"Apa dia asik tiduran saat ini di rumah?"
"Dia bukan kau Hyung," Hoseok membalas pertanyaan Yoongi barusan. Tampak Yoongi yang malah mengabaikan Hoseok karena mulai bosan dan sangat ingin memejamkan kelopak mata sipitnya saat ini juga.
"Hufff...namja tampat itu benar-benar lah." V pun ikut menggerutu setelahnya.
"What? Apa kau barusan memujiku tampan V?" Namjoon menyahut dengan sebuah pertanyaan di sana. Menatap V dengan alis yang di naik turunkan, menggoda.
"Ck! Sepertinya kau salah dengar Hyung dan aku baru saja lupa ingatan akan ucapan ku tadi." V menyahut dengan cuek sembari mengedihkan kedua bahunya.
"Sialan kau V!" maki Namjoon namun setelahnya mereka mulai tertawa dan merasa lucu dengan obrolan mereka barusan.
"Oh, mian aku lama..." Jin menyapa setelah sampai dan berdiri disamping V dengan nafas yang cukup memburu.
"Oh, Tuan Jin sudah datang eoh~" V memekik girang sambil merangkul akrab bahu Hyung-nya.
"Tumben sekali kau telat Hyung. Ayo kita segera jalan..." Jin melempar cengiran lucunya kearah Namjoon dan bersyukur namja berwajah garang itu tidak marah-marah padanya. Dan setelahnya mereka pun mengikuti langkah Namjoon beriringan.
Malam kali ini memang mendukung dengan baik acara yang digelar oleh tujuh namja tampan ini. Bulan yang bercahaya terang di atas sama sangat membantu penglihatan mereka dalam gelapnya malam disekitar mereka.
"Sebenarnya apa yang akan kita lakukan malam ini?" tanya Jin begitu penasaran di sela-sela jalan santai mereka.
"Mungkin...sedikit kerusuhan akan menyenangkan malam kita," jawab Namjoon tanpa menoleh kearah Jin dibelakangnya dan terus jalan ke depan.
"Ha?!" Jin tampak tidak yakin dengan pendengarannya barusan. Soalnya mereka walaupun sedikit nakal tapi sangat jarang membuat kerusuhan yang dia yakini sedikit lebih patah dari yang biasanya mereka lakukan.
"Kita hanya akan membakar satu rumah, Hyung." Terang Namjoon kelewatan santai sembari merangkul bahu Jin kini.
"Mwo? Bakar rumah orang? Yak! apa kau pikir itu bagus Kim Namjoon?! kau nanti bisa...bla...bla...bla...awas kalau kau sampai...bla...bla..." Jin memulai acara 'Mari menceramahi si Namjoon sialan ini' tanpa henti. Terlihat seperti ibu-ibu yang sedang PMS dan disuruh menjaga keenam anak nakalnya.
YOU ARE READING
•°*~BUTTERFLY~*°•
Random"Mereka mulai meninggalkanku satu persatu dalam kesunyian dan kehampaan. Apa yang harus kulakuan?!. Apakah aku harus menyusul mereka juga?!. Kumohon seseorang tolong aku...segera"-Kim Seokjin.
