Thirteenth~~~

439 50 8
                                        

.

.

.

.

.

Author POV

.

.

.

20.30 KST~~

Tanpa Momo sadari hari sudah berganti malam. Momo sempat melihat jadwal Seokjin hari ini. Akan ada meeting dengan salah satu client penting yg tidak bisa Seokjin tinggalkan.


Hanya tinggal membereskan sisa file yg ada, Momo bisa langsung pulang.


.

.


Momo sedang menunggu bis untuk pulang kerumahnya. Tak lama bis pun datang dan pergi melaju.


Diperjalanan Momo hanya memandang keluar jendela melihat beberapa orang masih melakukan aktifitasnya.

10 menit kemudian ~~

Momo turun dari dan berjalan menuju halaman rumahnya.


Betapa terkejutnya Momo saat menemukan semua barang-barangnya berserakan dilantai. Pakaian, perabotan, semuanya berhamburan dihadapan Momo.


"Ada apa ini? Kenapa barang ku ada disini semua? " tanya Momo heran.


Sana dan ibunya hanya menatap Momo sinis.


"Appa, apa yg terjadi? " tanyanya pada ayahnya.

PLAKKKK. . .

Tamparan yg begitu keras melayang dipipi kiri Momo membuat darah segar mengalir disudut bibirnya.


Sembari memegang pipinya yg sudah Momo pastikan merah, ia menatap nanar ayahnya.


"Ada apa? Kau masih bertanya ada apa? " dapat Momo rasakan tekanan disetiap kalimat ayahnya.


"Dasar tak tau malu, Appa membesarkanmu dengan segenap jiwa dan raga Appa. Tapi apa yg kau lakukan. . Sungguh membuatku malu. " kata-kata menusuk terus keluar dari mulut ayahnya. Sangat sakit mendengarnya.


"Lalu Appa percaya? Appa percaya pada perkataannya? " tanya Momo dengan air mata mengalir, berharap ayahnya sadar.


Tangan ayah Momo sudah siap untuk menampar Momo untuk yg kedua kalinya. Begitupun Momo ia sudah siap menerimanya.

Because of You (JinMo)Where stories live. Discover now