Ninth~~~~~~

413 49 12
                                        

Tok. . Tok. . Tok. . .
.

.

.

Seokjin yg sedang berkutat dgn berkasnya langsung menghadap keaarah pintu.

"Permisi" kata Jimin sambil mengetuk pintu. 

"Masuk" jawab Seokjin menginstruki.

"Hyung, lusa nanti kau harus menghadiri pembukaan cabang baru di Jepang, kau ingin pergi pakai apa? Jet pribadimu atau kupesankan tiket?  " kata Jimin panjang × lebar.

"Mwoya? Cepat sekali, padahal baru sebulan lalu Appa-ku membuka cabang di London, dan sekarang di Jepang? Aishhh jinja" gerutu Seokjin.

"Molla, kurasa itu "kode" keras untukmu. " celetuk Jimin.

"Hah? Kode keras? " tanya Seokjin bingung.

"Aishh hyung sudahlah lupakan saja!, kau memang payah dalam hal ini" kata Jimin kesal dgn kelakuan hyung nya ini.

"Jadi kau akan pergi naik apa? " tanya Jimin lagi.

Seokjin berpikir sejenak, namun terlintas dipikirannya untuk membawa Momo ikut dgnnya.

"Jim, bolehkah kubawa Momo bersamaku?" tanya Seokjin pada Jimin.

Jimin hanya mengernyit heran mendengar pertanyaan hyungnya itu. Bagaimana tidak? Seokjin tidak pernah dekat dgn wanita terkecuali Eommanya. Namun sekarang. . . Ia sungguh tak mengerti.

"Nde? Aku tidak salah dengar? " tanya Jimin memastikan.

"Aisshh, kau kemanakan gajimu selama ini hah? Kau tidak membersihkan telingamu berapa lama Chim? " jengah Seokjin.

"Yaa, tentu saja duitnya kutabung untuk masa depanku dgn Mina nanti. Memangnya kau? Kau bahkan bisa menikah di berbagai negara tanpa perlu memikirkan uangmu akan habis jika kau mau, hanya saja kau belum punya seorang wanita. . Upss" ucap Jimin yg membuat Seokjin kalah telak.

"Aishhh menyebalkan, aku akan pergi sendiri saja, jangan lupa siapkan jetku untuk lusa nanti" kat Seokjin mengakhiri pembicaraan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aishhh menyebalkan, aku akan pergi sendiri saja, jangan lupa siapkan jetku untuk lusa nanti" kat Seokjin mengakhiri pembicaraan.

"Arraseo, aku pergi dulu" pamit Jimin.

"Ahh hyung, perkataanku tadi semoga bisa kau pertimbangkan" kata Jimin sebelum benar2 keluar.

Seokjin hanya merenungkan perkataan Jimin barusan, ia masih bingung dgn perasaannya. Lagipula terlalu cepat rasanya untuk menikah pikir Seokjin. (Aelahhh jin tomang mah gitu, ntar nyesel loh.)

"Baiklah Seokjin selesaikan dulu urusanmu, baru yg lainnya. Hwaiting!!! " ujar Seokjin menyemangati dirinya sendiri.

.

.

.

.

.

Because of You (JinMo)Where stories live. Discover now