Park Jimin

Seulgi tersentak, ia baru saja melamun hingga hanya nama itu yang tertangkap indra pendengarannya.

“Kalian bisa berkenalan dengannya nanti. Sekarang Jimin, duduklah di sana.”

Tunggu? Apa-apaan ini? Apa pria berpantofel itu baru saja menunjuk dirinya? Kenapa Guru baru sialan itu seenaknya saja memerintah?

“Maaf Pak, tapi-”

“Tidak ada kursi kosong lagi yang tersisa, jadi kuharap kau mengerti Nona Kang.”

Sial.

Gadis itu terus mengumpat dalam hati, bibir mungilnya sedikit terbuka hanya untuk mengeluarkan helaan nafas.

Wajahnya ia alihkan ke jendela, rambutnya ia rapikan hanya untuk menutupi paras cantiknya. Tangan kanannya terangkat menutupi hidungnya, terlalu dekat. Jarak yang tercipta sangat membahayakan. Ia takut lepas kendali.

Jimin yang sudah mendudukan dirinya di sebelah Seulgi mengernyit bingung, apa ia bau? Meski ia mandi hanya selama 5 menit ia yakin ia sudah mandi dengan bersih.

Masa bodoh, di banding mempedulikan gadis aneh di sampingnya ia lebih memilih memfokuskan dirinya pada pemandangan di depan. Namun ada yang aneh, seperti ada yang menggelitik lehernya. Dan ia terhenyak begitu mendapati wajah gadis itu hanya berjarak 3 senti dari wajahnya, bahkan Jimin dapat dengan jelas melihat bibir merahnya yang sedikit terbuka.

“Kenapa aku tak bisa mencium baumu?”

“Hm?”

Mata mereka bertemu, membuat jantung pria itu berdegub kencang begitu saja.

“Kau manusia?”

“Apa?”

Seulgi membenarkan posisinya, tangannya ia silangkan begitupula kaki jenjangnya. Matanya menatap Jimin tajam, seolah sedang mengintimidasi. Tapi kenapa? Mereka bahkan baru bertemu.

Dan hey, harusnya Jimin yang seperti itu. Bukankah ia baru saja di lecehkan?

“Maaf, apa ada yang aneh denganku?”

Ya tentu, dengan jarak yang begitu dekat kenapa Seulgi tak bisa mencium bau darah pada tubuhnya? Ia tentu saja manusia, buktinya pria itu tak tunduk padanya, maksudnya tak mengenal siapa dirinya.

Serigala? Mana mungkin. Tak ada sedikit pun bau amis dari tubuhnya.

“Maaf?”

Seulgi tersadar, gadis itu mengalihkan pandangannya ke depan, mengabaikan pria di sebelahnya yang bahkan masih menatapnya.

Jika di lihat-lihat pria itu cukup tampan, meski tentu saja Taehyungnya jauh di atas. Ia yakin istirahat nanti ia akan kembali menjadi bahan gosip. Gadis-gadis gila itu pasti bertaruh Jimin akan bernasib sama seperti siswa baru atau pria-pria tampan di Sekolahnya yang berakhir menjadi kekasihnya.

Tapi mereka tak salah, Seulgi memang seperti itu. Tak heran julukan jalang sangat melekat pada dirinya. Jika Taehyung di gosipkan karna ketampanannya yang mengakar kuadrat, Seulgi di gosipkan karna semua hal buruk yang sekalipun tak ia lakukan. Itulah mengapa ia tak ingin berteman dengan sejenisnya, mereka itu sebenarnya menjijikkan.

“Apa kau tak bisa berbicara?”

Huh?

Seulgi menoleh, apa pria itu baru saja bicara padanya?

“Aku bertanya padamu dan kau mengabaikannya, jika kau tak menyukaiku karna aku duduk di sini kau pikir memangnya itu mauku?”

Gadis itu masih diam, menunggu kalimat apalagi yang keluar dari pria berisik berbibir tebal di sebelahnya.

THE HALF BLOOD VAMPIRE (THBV)Where stories live. Discover now