Part - t i g a

49 27 14
                                        

Playing : " I still love you - The Overtunes "

♡♡♡

Claretta kini sedang berada dikelas sambil memainkan handphone nya. Sekarang Ia sedang sendirian karena Valerie dan Alena sedang berlatih dance untuk Acara Pensi yang diadakan Minggu depan. Berbeda dengan kedua temannya tersebut Claretta tidak terlalu menggemari dance Ia lebih tertarik dengan Basket dan Musik.

Karna ia sudah bosan berdiam diri didalam kelas ia memutuskan untuk pergi keluar kelas, dia sekarang sedang malas untuk pergi ke kantin lagipula dia sedang tidak lapar dan sedang tidak nafsu makan.

Akhirnya Ia memutuskan untuk pergi ke Ruang Musik, ia mengingat Perkataan Sean beberapa hari yang lalu bila Ruang Musik boleh saja digunakan saat jam Istirahat seperti ini.

Claretta akhirnya melangkahkan kakinya untuk menuju ke ruang musik yang berada di lantai tiga.

Dari luar Ruangan Itu Claretta bisa mendengarkan setiap genjrengan gitar yang dimainkan didalam sana membentuk suatu nada yang indah.

Claretta akhirnya masuk kedalam Ruangan tersebut, lalu laki-laki yang memainkan gitar tersebut langsung berhenti memainkannya.

" Eh Sean?! Maaf ganggu. Gue keluar aja deh" Ucap Claretta tak enak hati karena telah menganggu Sean yang sedang memainkan gitar nya tersebut.

"Ehh gausah!, santai aja kali. Oh iya, bukannya Lo bisa main Gitar juga ya? Mau nyoba gak?" Tawar Sean kepadanya.

"Mmm, boleh!" Claretta meraih gitar tersebut.

Claretta mulai memetikkan gitarnya tersebut sambil menyanyi.

'If Someday your feet can't touch the ground

If someday your arms can't feel my touch

If someday your eyes can't see my face

I'll Carry you be there for you anytime of day

Forever is a long time but I keep my words that I save to you

Together we can go far as long as I'm with you'

Claretta memainkan gitarnya tersebut sambil menikmati lirik yang Ia tersebut. Sean pun yang melihatnya ikut merasakan rasa yang sama.

...

'Cause I will fall for you no matter what they say, I still love you I still love you

You'll never be alone now look me in the eyes, I still love you I still love you

Now see me through my skin

Your heart is stays within

I still love you'

Akhirnya Claretta menyelesaikan lagunya tersebut. Tepuk tangan kecil terdengar dari tangan Sean.

"Wah gila!, bagus banget!" Puji Sean.

"Makasih, Hehehe"

"Gimana kalau lo ikut tampil sama gue pas waktu pensi?" Tanya Sean sambil tersenyum berharap bila Claretta meng iyakannya.

"Gak-gak Gue gak mau!, Gue malu tau!"

"Suara Lo tuh bagus banget, please ya mau" Ucap Sean memohon, "Nanti Lo gue traktir deh!" Lanjutnya lagi.

Ketika mendengar Suara traktir mata Claretta mulai berbinar mendengarnya , "Beneran ya?".

"Iya gue Janji!" Ucap Sean sambil menujukkan jari kelingkingnya.

Claretta sebenarnya merupakan orang yang cuek dan bodoamatan, entahlah tapi kali ini iya tiba-tiba mau saja menerima ajakan Sean tersebut.

"Yaudah Gue masuk kelas dulu yah" Ucap Claretta sambil berdiri dari kursinya hendak kembali ke kelasnya.

"Dahhh" Balas Sean.

+++

Rumah yang didominasikan dengan warna cat putih itu sudah lama sekali tidak ramai, dulu saat Mama Claretta masih ada biasanya menyempatkan diri setiap bulan ke Jakarta lalu menginap dirumah yang sekarang Claretta tempatkan.

Jam menujukkan pukul lima sore, Claretta yang baru saja tiba dirumah langsung merebahkan badannya diatas sofa yang berada di ruang tamu.

"Mau makan apa Non?" Tanya Bi Mila.

"Nanti aja Bi gampang, Retta bisa ambil sendiri kalo udah laper".

"Oke Non, tapi panggil bibi juga bisa kok. Oh iya, Katanya Tuan mau dateng nanti malam" Ucap Bi Mila.

"Jam Berapa Bi?" Tanya Claretta sambil meminum segelas air putih yang ada di meja.

"Katanya sih sekitar Jam setengah tujuh Non"

"Oh ya udah, Retta mau olahraga dulu di taman komplek" Ucap Claretta lalu pergi menuju Kamarnya.

Setiba dikamarnya Claretta memilih untuk berbaring sebentar sebelum ia pergi untuk olahraga di taman.

Ia melirik pigura di atas nakas nya yang berisikan foto Claretta dan mamahnya tersebut.

"Mah, Claretta kangen sama Mamah" Ucap Claretta sambil memeluk pigura tersebut.

+++

Claretta kini sedang berada di lapangan basket komplek tamannya ia sedang mencoba memasukkan bola tersebut kedalam ring.

Pertama kali orang yang mengenalkan basket padanya adalah papahnya sendiri saat kecil Claretta sering bermain basket dengan papahnya tersebut. Tetapi semenjak kepergian Mamahnya hubungan Papah Claretta dan Claretta mulai renggang, Diakibatkan juga karena Papahnya terlalu sibuk mengurus pekerjaan kantor.

Setelah kurang lebih dua jam ia menghabiskan waktunya untuk bermain basket Claretta berniatan untuk pulang sekarang.

Claretta kini sudah berada dirumahnya, Ia melihat Papahnya sedang duduk di ruang tamunya sambil menonton televisi.

"Reta" Panggil papahnya.

"Apa?" Balas Claretta singkat.

"Besok Malam, Kita makan Malam dengan keluarga Narendra" Ucap Papahnya tersebut sambil menatap anaknya itu.

"Claretta gabisa, Claretta mau nonton pertandingan basket di sekolah besok"

"Apa kamu gabisa luangin waktu sedikit sama Papa?"

"Bukannya Papa yang selama ini malahan Papa yang gapunya waktu sama Claretta?!" Tanya Claretta sambil menautkan alisnya.

"Reta!, Semenjak Mama kamu gak ada sikap kamu mulai berubah!" Ucap Papa nya dengan Nada yang tinggi.

"Papa yang berubah!, Papa gak pernah ngertiin Reta sama Mamah!. Di saat waktu terakhir Mamah mau ketemu Papa pun, Papa Ga ada kan!" Ucap Claretta yang mulai menjatuhkan air matanya. "Papa pun gapernah ngertiin maunya Reta selama ini!" Lanjut Claretta lalu naik ke kamarnya.

Papahnya hanya bisa menghela napasnya yang melihat sifat putri nya tersebut berubah.

A/N:
Hai...
Ketemu di part 3, maaf kalo gajelas masih awal mula :))
Maaf juga kalo masih ada typo".
Jangan lupa buat voment <3

Unpredictable Where stories live. Discover now