"Iya Mi?"

"Mami mau ngenalin kamu sama Febby," ucap Reta kepada gadis itu. Lusi pun mengangkat pandangannya, dia mendapati sosok laki laki yang seumuran dengannya. "Feb, ini Lusi anak Tante yang waktu itu tante ceritain ke kamu sama Farhan."

Gadis itu pun mengulurkan tangannya ke hadapan Febby. "Hai Salam kenal, gue Lusi." tangan yang menggantung di udara itu pun disambut Febby.

"Gue, Febby"

"Gue sekolah di SMA Veronika, kalo lo?"

"SMA Starla" jawab Febby datar.

"Maaf ya Lusi, si Febby mah orang nya irit ngomong beda sama Farhan," ucap Hellen memberitahu.

"Iya Tante gak papa" Gadis itu tersenyum membalasnya.

"Oh iya, Febby nanti kalo kamu ada waktu, sesekali ajak Lusi jalan jalan keliling Jakarta," usul Anggara yang disetujui oleh Hellen.

"Nah iya bener kata Papamu. Lusi kan disini baru beberapa bulan pindah."

"Kenapa harus Febby? Farhan juga kan bisa."

"Farhan kan sudah punya pacar atuh, ntar pacarnya cemburu. Kalo kamu kan belum," ucap Mamanya bercanda. Selama ini memang Mamanya belum mengetahui bahwa Febby sudah punya pacar, karena cowok itu belum sempat bercerita.

Mungkin ini waktunya Febby untuk memberitahu Mamanya bahwa dirinya sudah punya pacar. Agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Tapi Feb–" belum sempat Febby menjelaskan, tiba tiba ucapan nya terpotong.

"Wah beneran ini si Febby belum punya pacar?" tanya Reta. "Kalo gitu Febby di jodohin sama Lusi aja kayaknya bakalan cocok nih," lanjut wanita itu dengan kekehan bercanda. Febby dan Lusi yang mendengarnya sempat kaget.

"Boleh tuh pas banget ini mah. Ntar kita besanan." kedua wanita paruh baya itu tampak antusias membahas topik perjodohan ini. Walaupun dengan nada bercanda tapi biasanya bercanda ibu ibu itu suka keterusan.

Oh ayolah Ini bukan zaman Siti Nurbaya, ini sudah zaman modern. Lagian Febby juga sudah punya Adira, untuk saat ini tidak ada yang bisa menggantikan posisinya di hati Febby.

"Ma, Febby mau ke kamar dulu." merasa sedikit tak nyaman dengan pembahasan ini, Febby pun meminta izin untuk ke kamar.

"Oh iya Feb, kamu bisa pinjemin kaosmu untuk Lusi? Kesian nanti dia masuk angin," ujar Mama nya, Febby pun mengangguk lalu beranjak menuju ke kamarnya yang diikuti Lusi.

Sesampainya di kamar, dia berdiri di depan lemarinya lalu memilihkan kaos miliknya untuk dikenakan Lusi.

"I-ini gak papa gue masuk?" tanya Lusi ragu yang saat ini sedang berada di depan kamarnya.

"Hmm."

Setelah mendapati izin, cewek itu pun melangkahkan kaki masuk kedalam kamar Febby. "Kamar lo rapih ya, jarang jarang ada cowok kamarnya serapih ini." cewek itu memperhatikan sekeliling kamar Febby.

Di dinding pojok sebelah kiri dekat pintu balkon terdapat rak buku yang isinya buku buku cetak pelajaran. Meja belajarnya terlihat rapih, hanya ada lampu belajar disana dan tempelan catatan tugas sekolah. Di dinding sebelah kanan ada foto Febby dengan keluarganya. Dan ada sebuah gitar di pojok ruangan.

"Eh yang di foto itu, lo yang mana? " tanya Lusi yang masih kini memperhatikan foto keluarga itu.

Febby mau lirik sekilas pajangan pigura tersebut. "Sebelah kiri."

"Wah... Wajah kalian mirip banget, gue sampe susah bedainnya.  Btw kapan kembaran lo pulang? Gue pengen kenalan juga."

"Gak tau, mungkin sebentar lagi." cewek itu mengangguk. Febby menutup kembali lemarinya, lalu memberikan baju miliknya kepada Lusi.

"Kamar mandinya ada di sebelah kanan. Kalo gitu gue keluar." setelah mengatakan itu, Febby pun keluar kamarnya dan turun ke bawah.

Sedangkan Lusi yang masih berada di kamar Febby, kini berjalan menuju kamar mandi yang letaknya sudah diberitahu cowok itu. Di tengah langkahnya, dia berhenti saat matanya menangkap beberapa tempelan foto polaroid di dinding dekat rak buku cowok itu.

Karena penasaran, Lusi pun mendekati foto tersebut. Disana terdapat, foto Febby dengan seorang gadis cantik yang tengah tersenyum. Di jajaran foto tersebut mereka berdua melakukan gaya beberapa gaya dari yang formal sampai yang random. Tidak hanya itu disana ada foto Febby, perempuan itu, dan kembarannya bersama seorang cewek juga.

"Jadi mereka berdua udah punya pacar. Termasuk si pendiem Febby ini?"

***

Dilain tempat, Adira tengah menatap layar ponsel dengan posisi terlentang diatas tempat tidur. Gadis itu sedang asik menggeser foto demi foto di galeri ponsel miliknya, hasil dari jepretan di kafe tadi. Tidak hanya ada foto dirinya, tapi disana ada foto Febby yang dia paksa untuk bergaya, dan ada foto mereka berdua juga.

"Foto foto ini mau gue cetak lagi deh," gumamnya. Akhir akhir ini Adira senang sekali mengoleksi fotonya dengan Febby.

Jarang jarang bisa foto berdua dengan Febby. Yahh setidaknya halu nya dulu bisa foto dengan Febby kini terwujud. Dan ada satu fakta lagi, bahwa sebenarnya foto yang ditempel Febby di kamarnya itu dari Adira. Cewek itu mencetak foto lalu memberinya kepada Febby dan berujung Febby yang menempelnya di dinding kamar dekat rak buku karena belum sempat membeli album fotonya.

Tukk...

"Sialan," umpat Adira, setelah mendapati ponsel tersebut meluncur bebas di wajahnya.

Sambil mengusap usap keningnya, gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk. Kali ini tidak hanya mengamati foto tersebut, tetapi dirinya mulai berjelajah ke instagram miliknya. Lalu, gadis itu mengunggah sebuah foto dirinya dan Febby. Tak butuh waktu lama sebuah like dan juga comment mulai membanjiri akunnya, kebanyakan komentar gak berfaedah dari akun teman temannya dan teman teman Febby. Sedang asik berselancar dan membalasi komentar julid dari netizen, ia di kagetkan dengan suara seseorang dari pintu kamarnya.

"Ya ampun ini anak ternyata belum salin, malah main hape." Adira menoleh kearah pintu dan mendapati Faiz yang sedang berkacak pinggang.

Cewek itu meringis, lalu turun dari ranjang. "Nanggung bang, tadi ada temen chat eh jadi keterusan," alibinya.

"Yaudah sana cepat salin. Abis itu makan, ntar sakit magh lagi kalo gak makan."

"Iya abang," ucap Adira sambil berjalan malas malasan.

"Cepetan!"

"Iya abang, ya ampun bawel banget deh kayak emak emak. Yaudah sana keluar, aku mau salin!" Faiz pun berbalik lalu menutup pintu kamar adiknya itu sebelum macam sesungguhnya mengamuk.

TBC

Halloha!
Hmm, ada tokoh baru lagi~~

Jangan lupa voment! See you next part...

My Ice Senior [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang