BAB 17

3.1K 266 4
                                    

Aku lagi butuh banget kritik dan saran.
Bantu aku ya Bucinnestar 💜

Dengerin playlist ya!

****

HIVI–Pelangi
(Official Music Vidio)

****

Bughh!

Bughh!

Bughh!

Tiga kali pukulan Rian layangkan untuk ketua Astra–siapa lagi kalau bukan Andostil. Rian mampu membuat Andos babak belur seketika di atas aspal. Berhasil mengalahkan ketua itu artinya Astra kalah dalam tawuran.

Rian tersenyum menang melihat anggota Astra mundur, mereka memilih menolong Andostil–ketua mereka yang sudah terkapar lemah.

"Lemah Lo! Beraninya cuma nantangin!" ejek Rian pada Andos. Senyum smirk tidak lupa terukir dibibirnya.

Rian mengangkat tangannya dan memberi tanda jempol yang berarti musuh sudah berhasil kalah.

"Tunggu pembalasan gue Rian. Gue bakal buat Lo mati!" batin Andos sambil menahan rasa sakit ditubuhnya.

Semua anggota Vernski bersorak gembira atas kemenangan hari ini. Lagi dan lagi Vernski mengalahkan Astra. Bahkan jika diingat-ingat Vernski tidak pernah kalah, bagi mereka Astra adalah perkumpulan yang harus dibasmi.

"Gila Lo, Yan. Anak orang hampir Lo bunuh tuh," ujar Fahri berjalan di samping Rian. Fahri merasa senang dan prihatin pada Andos, beruntung Tuhan masih mengizinkannya hidup dan Rian masih bisa mengontrol emosinya, coba kalau tidak, mungkin Andos sudah meninggal.

"Daripada gue yang kebunuh mending gue yang ngebunuh." Rian dengan santai memakai jaketnya yang sengaja ia lepas saat berkelahi, karena ia tidak ingin bercak darah menempel dijaket-nya.

"Ck, susah ngomong sama psikopat," kesal Fahri.

"Lo cari aja psikolog." Rian menghidupkan mesin motornya.

"Buat apa anjir?" Fahri kebingungan.

"Bego," umpat Rian. Bisa-bisanya ia berteman dengan Fahri.

Rian berlalu pergi mengendarai motornya meninggalkan Fahri yang sedang berpikir. Beberapa detik kemudian Fahri baru sadar kalau dirinya ditinggal oleh Rian.

"Anjir gue ditinggal," ujar Fahri melihat motor Rian yang sudah berada jauh di depan sana.

Sadarnya telat banget.

****

Rian lari terburu-buru memasuki rumah sakit, ia mencari keberadaan Alsa yang kata Zahra, gadis itu dirawat di ruang Bougenville. Sayangnya Rian tidak tahu ruangan itu berada.

Malu bertanya sesat di jalan.

Akhirnya Rian menghampiri Suster yang lewat di hadapannya.

Tentang KitaWhere stories live. Discover now