13.

2.5K 79 0
                                    

13.

Layang-layang terbang di atas sana
Kamu jangan santai, bisa saja ada layang-layang lain yang mencoba memutuskan taliku
Tapi kamu harus percaya sejauh angin membawaku terbang, aku akan kembali padamu

***

To: Kathryn

Dear Kath

Di Taman Kota. Setelah pulang sekolah. Aku tunggu.

Surat itu Kath terima dari Andita. Tak jelas siapa gerangan membuat surat itu karena Andita tutup mulut saat ditanya Kath, mau tidak mau Kath harus ke sana. Terbesit pikiran bahwa surat itu pasti datangnya dari Daniel.

Seminggu lalu. Saat bersekukuhan Daniel dan David di parkiran Rumah Sakit, Kath tidak acuh akan keberadaan Daniel. Ya. Memang ia satu kelas dengan Daniel. Tapi karena sedikit ada rasa kesal di hatinya membuatnya malas mencari apalagi menengok bangku Daniel di belakang.

Bel istirahat kedua berakhir. Kath mengambil buku paket Matematika.
Kerumulan siswa-siswi memasuki kelas. Daniel berada di sana. Kath melihat. Cowok itu juga. Mereka saling tatap selama tiga detik, lalu Kath mengakhiri, menatap buku paketnya.

"Pandangan pertama. Awal aku berjumpa." Gio menyanyi tat kala melihat kejadian barusan -Daniel dan Kath saling tatap. "Eh, kok awal, ya? Salah!" Berpikir sejenak kemudian melanjutkan nyanyiannya. "Pandangan pertama. Seribu kali berjumpa. Seolah-olah dia datang menghampirikuuu...."

Daniel menghunus dengan tatapan tajam. Gio terkekeh dan lari ke kursinya.

"Abang Daniel marah! Atut...," jerit Gio dilebay-lebaykan.

Acuh tak acuh Daniel berjalan ke bangkunya. Teman-temannya yang menyaksikan kegaduhan tadi segara melakukan aktivitas masing-masing.
Terlebih pula Andita dan Kath, mendengar suara fals Gio membuat bergidik ngeri.

"Lo bakalan kesana?" Tiba-tiba Andita bertanya.

Kath beralih menatap Andita. Sebelah alisnya menaik. Memberi tanda 'maksudnya' ke Andita.

"Ajakan di surat yang lo terima tadi," jawab Andita. Ia tahu isi suratnya karena sebelum diberi pada penerimanya, Andita sudah duluan membacanya. Hafal betul dengan tabiat Andita, Kath tak acuh.

"Iya. Soalnya gue pengin tau alasan dia ngajak ketemuan." Kath menopang dagunya dengan tangan kanan. "Gue pengin tau, siapa pengirimnya." Melirik Daniel sebentar sebelum beralih menatap papan putih di depan. "Walau gue tau... pengirimnya pasti Daniel."

Lalu guru Matematika memasuki kelas. Obrolan mereka terhenti. Terlihat dari mimik wajah Andita yang ingin melanjutkan obrolan tapi ditahan karena tidak ingin kena masalah.

Guru Matematika mereka kejam. Andita notabenenya murid pintar dan rajin mana mau berurusan dengan guru killer.

***

Taman Kota.

Tempat yang di datangi Kath. Suasananya lengang. Paling orang-orang lebih memilih istirahat di rumah daripada datang ke sana melihat cuaca panas pada hari itu.
Pandangan Kath mengarah pada kursi taman berbahan kayu. Dua pohon berdaun lebat menaungi kursi dari sengatan sinar matahari. Kath berjalan ke sana seraya memelintir tali tasnya.

Di kursi itu terdapat kertas putih berisi kalimat yang membuat Kath mengernyit.
Duduk. Dan beristirahat ya...

Tulisan ceker ayam yang dikenali oleh Kath. Bisa ditebak itu Daniel.

Kath duduk. Tasnya ia letakkan di samping.

Menit berikutnya Kath dikejutkan kedatangan dua badut berkostum ayam dan bebek. Yang ayam menghampirinya seraya memberi es jeruk. Sedang yang bebek memegang radio lalu Si bebek menyetel lagu. Kath meminum es jeruk itu.

Possessive Girl (Completed)Where stories live. Discover now