Because of You (JinMo)

Twelfth~~~

"Sekarang atau kau akan menerima hukumannya! . " potongnya sebelum aku menyelesaikan perkataan ku

"T.  . Tapi"

Tuuuttt. . .

Ia langsung mematikan telfonnya, bahkan aku belum selesai bicara. Aishhh apa semua namja seperti itu?

Mau tidak mau aku harus kesana. Sekalian juga aku membawa berkas yg harus ditandatanganinya.

Saat hendak meninggalkan ruangan mataku mengarah pada paperbag yg didalamnya berisi jas Seokjin.

"Aaah. . Hampir saja aku lupa. " batinku. Dasar kau Momo.

Aku pun bergegas ke ruangannya.

.

.

.

.

.

.

Seokjin POV

.

.

.

Sekarang sudah hampir jam makan siang, aku sangat bosan dan bingung ingin melakukan apa.

Dari tadi aku terus bertanya pada diriku sendiri. Apa yg sedang dilakukan Momo? Hanya itu saja.

Sampai sebuah ide muncul dikepalaku.

Tuuuuttt. . Tuuuuttt

"Nde selamat siang, ini Gangnam's Foodies ada yg bisa dibantu? "tanya karyawan disebrang telfon.

Aku pun menyebutkan pesananku secara detail.

"Nde itu saja? Apa ada yg perlu ditambah? " tanyanya memastikan.

"Aniyoo, itu saja, tolong cepat" ucapku lalu memutuskan sambungan.

Aku berdiri dari dudukku menghadap jendela besar yg menunjukkan pemandangan Seoul dengan gedung-gedung tinggi dipelosoknya.

Setelah itu aku menelfon Momo untuk mengajaknya makan siang bersama.

Tuuuttt. . . Tuuuttt. .

"Nde, yoeboseo? Ada yg bisa saya bantu. " tanyanya sopan.

"Ini aku, keruanganku sekarang juga! " perintahku padanya.

"Eumm. . Maaf Tn Seokjin. Saya tidak bisa mene. ." sebelum dia selesai berbicara, aku sudah mengatakkan kalimat skakmat.

"Sekarang atau kau akan menerima hukumannya! " got u girl.

Kumatikan telfon yg masih tersambung itu. Senyum puas terukir dibibirku. Entahlahh. . Rasanya. . Menyenangkan sekali.

.

.

.

Author POV

.

.

.

Momo berjalan menuju ruangan dengan paperbag berisi jas Seokjin yg untungnya ia bawa. Jangan lupakan kaki Momo yg sudah Momo pastikan tambah parah. Percayalah jika jas itu Momo jual, pasti sudah ia belikan sendal, uangnya juga akan cukup untuk biaya makannya sebulan lebih. Gila bukan! Momo kadang berpikir, Sekaya apa Seokjin? . Ia bahkan tidak bisa berpikir jernih sekarang. Yg ia harus lakukan hanya mengembalikan jas Seokjin lalu melakukan pekerjaanya dengan benar.

.

.

Tok. . Tok. . Tok. .

.