Bab 17

80 35 19
                                    

Mereka yang membuatku pertama kali merasakan pengalaman baru, pengalaman yang bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Tapi kini sudah ku jalani dengan luar biasa. Memang benar, pengalaman pertama akan membekas dalam ingatan.

Apalagi pengalaman itu penuh dengan kekonyolan yang hanya membawa tawa. Tau kekonyolan apa itu? Ketika aku duduk di sofa dan terjatuh ke belakang hingga kepalaku terpentok pot tanaman.

Hahaha, konyol sekali diriku. Tapi dengan kekonyolan itulah yang membuat kami semakin dekat, hmmm memang tak disengaja bisa seperti itu.

Padahal jelas-jelas masih ada bagian sofa saat aku duduk lebih mundur. Dan sekejap saja.. bruk! Aku jatuh terjengkang dengan kepala berbenturan dengan pot.

"Ini sofa kok jadi ilang ya? Trus napa nih pot ada di sini coba?! Hih..tadi aku bener-bener liat masih ada sofa kok. Sekarang kok malah jatuh sih, haih ceroboh sekali" batinku menggerutu.

Gini nih namanya temen, aku jatuh malah ditertawakan aja. Gak ada niatan buat bantu kek, tanyain kek, atau apalah yang penting jangan ketawa mulu.

Kan jadi aku melampiaskan ke benda mati, jadi tambah miring kan. Hmmm dasar temen.

Saat itu hari Sabtu, tanggal 23 Februari 2019 di sebuah mal. Kebahagiaan terus mengalir dengan sangat mudah. Bersama Stospish dan juga Relyka membuatku sadar betapa banyaknya pengalaman yang belum pernah aku coba.

Menyenangkan, seru, sangat konyol, dan banyak lagi kata yang mengisyaratkan bahwa hari itu merupakan kenangan tersendiri untukku.

Pasti para pendengar cerita konyol itu akan tertawa terbahak-bahak atas kecerobohan diriku. Benar-benar memalukan, hahahahahah bahkan terkadang aku juga menertawakan diriku setiap mengingat kejadian itu.

Dan yang membuatku semakin tertawa adalah ketika Kaka menoel pipinya Stospish. Memang kelihatannya aku tak memperhatikan adegan itu, tapi siapa sangka aku bisa jadi mata-mata yang handal.

Hehehehehe, saat itu aku bagai melihat sinetron secara live karena Stospish yang telat baper. Huahahahah, aku melihat jika Kaka terlihat biasa saja, padahal dalam hatinya ia benar-benar malu karena sudah menoel pipi Stospish tanpa sengaja.

Lagian siapa suruh Stospish ngeliat aku mulu? Jadinya kena toel kan. Pft! Ingin ku tertawa saat itu juga, tapi nanti Stospish malah jadi baper terus dan akhirnya film horor di bioskop terabaikan.

Tak kusangka, jika rencana candaan bisa menjadi kenyataan. Luar biasa jika dipikirkan ulang, sebenarnya Kaka yang bercanda mengusulkan agar nobar berempat.

Antara aku, Kaka, Stospish, dan Rencky. Tapi otakku dengan cepat menanggapi jika hal itu adalah tantangan tersendiri bagiku. Sebentar lagi lulus, jadi apa salahnya mencoba hal baru? Begitulah pikirku.

Dan usulan candaan itu pun menjadi kenyataan pada hari janjian. Memang bukan berempat, hanya bertiga. Karena Rencky ada acara jalan-jalan dengan orang tuanya.

Kalau misal acara nobar berempat itu bisa terlaksana, akankah jadi semakin menyenangkan atau semakin konyol? Entahlah, yang pasti kenangan itu akan membuat pendengarnya tertawa bahagia.

Aku kembali membuka lembaran yang lain, dan ku temukan sebuah kenangan saat aku sedang mengalami perbaikan hubungan dengan Neiva. Saat itu kami sudah berbaikan.

Senang rasanya waktu hubungan kembali menjadi dekat. Tau tidak jika aku sampai menuangkan kebahagiaanku pada selembar kertas. Mau tau tulisannya? Ku beri tau tidak ya, ehm tapi aku juga ingin bernostalgia lagi. Hehehe..

Dalam selembar kertas kosong ini, aku menuangkan kebahagiaan dengan beberapa kata yang terungkap.

Dear Mincah,
12 Maret 2019 pukul 19.40 WIB. Curhatan kali ini aku tuang dengan perasaan yang sangat sangat berbunga-bunga. Tau kenapa? Itu karena aku sudah baikan lagi dengan dia. Dia yang ku maksud ialah ia yang baru tadi sore menceritakan dengan gamblang bagaimana pengalamannya saat bertemu lagi sama sahabat cowoknya.

LOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang