Bab 8

119 47 32
                                    

Tanggal 2 Januari 2019 merupakan hari pertama masuk sekolah setelah liburan yang cukup panjang.

Aku memasuki kelas dengan perasaan rindu, pada akhirnya nanti aku akan merindukan suasana ini. Aku akan rindu pada kesipitan Neiva, aku bakalan rindu dengan mata panda Nauhka, aku juga akan rindu dengan seluruh isi sekolah ini nantinya.

"Huft...napa jadi lebay sih aku? Ketularan siapa coba?? Hm.. sekarang aku harus menikmati pemandangan ini, karena jika sekarang aku sudah rindu, waktu akan terbuang sia-sia hanya karena aku bersedih. Ok! Semangat Mincah!!"

Tak apakan jika aku menyemangati diri sendiri, karena aku tak bisa bercerita dengan mereka. Aku lebih suka jadi pendengar daripada berbicara.

Baru saja aku duduk di kursi, Nelich sudah menghampiriku dengan membawa kado. Wah! Aku tersanjung dapat kado itu, tapi aku bingung..kenapa aku diberi kado?

"Kado? Buat apa Nel?"
"Iya buat kado ultah mu, maaf telat..aku gak boleh ke sekolah waktu liburan.. hehehe..selamat ulang tahun ya Mincah, semoga makin berbakti sama orang tua.. diterima ya kadonya, ati-ati pecah.."

Aku hanya mengangguk paham, dalam hati aku terenyuh karena Nelich bisa membuat kejutan yang benar-benar tak kuduga. Aku memasukkan kado ke dalam tas, aku membukanya di dalam tas.

Senyum mengembang pada bibirku, menampilkan sebuah lesung pipi di pipi kiriku. Neiva menghampiriku.

"Cah, maaf ya aku gak bisa kasih apa-apa.."
"Ya ampun Va, udah berapa kali kamu bilang kek gitu? Aku gapapa kok, kamu nemanin aku waktu hari ultah kemaren aja aku udah seneng banget.. karena bisa menghabiskan waktu dengan kalian adalah hal yang sangat jarang. Bahkan gak pernah?"

"Hehehe iya, oiyah Ca..kamu dapat kado apa? Kalo boleh tau?"
"Oo ini aku dapet pigora unik, hahaha..bisa aja sih Nelich"

"Ca..kamu gak marah kan?"
"Hm? Marah kenapa?"

"Masa iya Neiva mau minta maaf lagi karena gak bisa kasih apa-apa?" Batinku.

"Mm..itu, aku gak kasih kado ulang tahun..maaf ya"

Aku menepuk jidat dengan pelan, membuang napas panjang dan berat. Ini sudah kelima kalinya Neiva berkata begitu, yang pertama waktu tanggal 30 Desember, yang kedua waktu tanggal 31 Desember, yang ketiga waktu tanggal 1 januari, yang keempat tadi sewaktu aku baru buka kado.

Wah, keren Neiva..mengucapkan lima kali tanpa ia sadari. Aku tersenyum hangat pada Neiva, sekali lagi aku mengatakan,

"Aku gapapa Neiva, santai aja ya. Dan tolong jangan katakan itu lagi, aku udah seneng banget..lagi pula, ini kehidupan yang harus dinikmati, bukan disesali. Oke?"
"Iya Ca.."

Kriiiiiiiing!

"Hih dasar bel nyebelin, lagi seneng-seneng ganggu aja.."
"Hahaha Ca, itu bel benda mati.. kamu marahi juga diem aja..kamu ini.."
"Oh! Haha..Aku lupa.."

Ucapku sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Baru awal masuk kok jadi agak miring ya? Hahaha dasar Mincah ini" batinku pada diri sendiri.

Tanggal 4 Januari 2019, adalah hari ulang tahun bagi Nelich dan Nauhka. Mereka bukan saudara kembar, melainkan kita semua adalah saudara seiman. Kebetulan sering kali terjadi tanpa pernah bisa di duga kapan tepatnya. Sama halnya dengan hari ulang tahun mereka, kebetulan yang sangat wow.. Karena dengan kebetulan itu, mereka bisa menjadi sangat dekat seperti saat ini.

Tanggal 6 Januari 2019, pukul 10.14 WIB. Aku chat Aphni, karena Relyka ingin main PUBG bareng Aphni. Gabut katanya Kaka.

Aphni
Online

LOLWhere stories live. Discover now