34

1.6K 31 1
                                    

Tidak terasa malam puncak acara pentas seni akan segera dimulai. Dimana drama musikal yang diusulkan oleh Sabrina berjalan dengan baik tanpa ada kendala apapun. Diakhir acara semua panitia,pengurus Osis,dan semua pengisi acara berfoto bersama di panggung. Kebahagiaan Sabrina dan Genta tidak dapat terlekan lagi. Kemampuan mereka akhirnya diakui oleh semua murid-murid sekolah KayangHari.

"Sorry ya kalau kami semua dulu meremehkan kalian berdua..." Kata Clarissa.

"Iya santai saja... Kita berdua udah maafin kok. Gak ada makhluk yang sempurna di dunia ini selain Tuhan." Sabrina dan Genta berucap berbarengan.

"Selamat!!! Kita bertiga bangga sama kalian berdua." Kata Serkan.

"Thanks bro! Kita foto yuk!" Kata Genta sambil mengeluarkan ponselnya dan berfoto bersama.

Paman Jefri datang kembali untuk melenyapkan Genta. Dendamnya atas Albert tidak akan pernah usai. Saat semuanya sedang sibuk, Paman Jefri segera mengarahkan pistol ke arah Genta. Tetapi memang Tuhan masih sayang terhadap Genta, Sabrina melihat kejadian itu langsung menjadi tameng bagi Genta dan akhirnya Sabrina tertembak.

"Sabrina!!!" Kata Genta yang langsung terjatuh memopang tubuh Sabrina yang sudah lemas.

"Ya Tuhan! Sabrina?! Ada apa dengannya?!" Kata Aksa yang panik.

"Cepat panggilkan ambulance!!!" Faresta yang langsung menyuruh Carmell untuk menelpon rumah sakit.

"Tugas gw di dunia ini sudah selesai... Gw titip Ilona sama lo bertiga." Nafas Sabrina sudah semakin menipis.

"Gw mohon jangan tinggalin gw lagi!..." Kata Ilona sambil menangis histeris.

"Gw yakin lo bisa jaga diri lo... Genta gw minta satu hal gw mau lo berubah menjadi lebih baik dan bertahan sampai selamanya tanpa gw..."

"Lo masih bisa bertahan! Gw percaya itu..."

"Gw udah gak kuat lagi Gen! Gw mohon kata-kata gw lo lakukan."

"Tapi-..."

Sabrina pun akhirnya memenjamkan mata dan tidur dengan tenang. Paman Jefri akhirnya diringkus oleh polisi dan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Genta menangis histeris karena kehilangan sahabatnya sekaligus orang yang dia sayang. Nael dan Irsyat hanya bisa terdiam melihat tubuh Sabrina sudah kaku.
Malam itu merupakan malam terburuk bagi Genta. Setelah beberapa tahun, Genta langsung berubah menjadi lebih baik seperti permintaan Sabrina. "Aku akan kembali seperti Genta Alfi Irham yang dulu. Ini demi lo Sab! Gw sayang sama lo dan gw juga cinta sama lo. Gw harap lo disisi Tuhan sekarang." Air mata Genta jatuh di batu nisan yang bertuliskan Sabrina Sharon Dessely.

BAD BOY VS BAD GIRLWhere stories live. Discover now