11

1.7K 48 0
                                    

Sabrina terkejut melihat kakaknya sudah tersungkur dibawah dengan darah dimana-mana. Tanpa berpikir panjang, Sabrina pun langsung mendekati kakaknya dan bertanya apa yang terjadi padanya.

"Kakak!!! Kakak kenapa?! Kok banyak darah gini..." Kata Sabrina yang panik dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Tolong aku dek! Aku udah gak kuat lagi." Dengan wajah yang memucat dan hampir tidak sadarkan diri.

"Ilona,Lyra!!! Bantuin gw sekarang!" Teriak Sabrina sehingga suaranya terdengar ke seisi rumah.

"Lyr! Itu kan suara Sabrina... Coba kita cek kebawah sepertinya ada masalah." Kata Ilona yang langsung bergegas kebawah bersama Lyra.

"Ya Tuhan! Kakak lo kenapa?! Kok banyak darah gini?!" Kata Ilona yang berada di depan pintu.

"Ya gw juga gak tau! Cepetan bantuin gw bawa kakak gw ke rumah sakit."

Mereka pun akhirnya membawa Nael ke rumah sakit terdekat, Lyra pun segera menelpon Genta agar ke rumah sakit saja karena kakak dari Sabrina dalam kondisi yang sangat kritis.

"Ngapain lo telepon Genta?! UNFAEDAH tau gak!" Kata Sabrina.

"Gw cuma mau kasih tau gak usah ke rumah lo tapi ke rumah sakit gara-gara kakak lo kayak gini."

"Dengan dia berada disana keadaan makin buruk bodoh!"

"Sudah lah! Gak usah debat dulu ini mau rumah sakit mana?!" Kata Ilona sambil mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Royal saja! Disitu gw banyak kenalan dokter buat kakak gw."

...

Sesampainya di rumah sakit, Nael langsung dibawa ke ruang UGD untuk ditangan secara intensif oleh dokter. Setelah 15 menit, Genta bersama Serkan dan Julio datang untuk menanyakan bagaiman keadaan Nael sekarang.

"Sorry guys gw telat! Gimana keadaan kak Nael?!"

"Ngapain lo kesini? Pergi aja lo sana gw gak butuh dengan kedatangan lo!"

"Gw kesini bukan jenguk lo melainkan kak Nael jadi lo mending gak usah kegeeran!"

Sabrina pun hanya diam tanpa membalas ucapan dari Genta, dia duduk terdiam sambil melamun memikirkan keadaan kakaknya sekarang.

"Sudah Sab! Gw yakin kakak lo gak bakal kenapa-kenapa." Kata Ilona sambil merangkul Sabrina.

"Gw takut nasib kakak gw sama kayak ibu gw. Gw udah kehilangan orang yang snagat gw cintai gw gak mau kehilangan untuk kedua kalinya."

"Berdoalah pada Tuhan Sab, gw yakin kakak lo bakal sembuh setelah ini dan keadaannya akan lebih membaik." Kata Serkan menenangkan.

Setelah 30 menit pemeriksaan, Dokter yang memeriksa Nael mengatakan kalau Kanker yang di derita Nael sudah memasuki stadium 4 itu artinya adalah harapan hidup untuknya semakin menipis. Selama ini, Sabrina tidak mengetahuinya sama sekali dan tanpa sengaja Sabrina mengingat kata-kata ayahnya beberapa waktu yang lalu yang mengatakan kalau suatu saat Sabrina akan mengetahui semuanya. Sabrina pun shock dan jatuh terduduk dan menangis yang sempat ditahannya.

"Kenapa dari awal bokap gw gak bilang kalau kakak gw sakit kanker..." Suara Sbarina yang sudah hampir tidak terdengar lagi.

"Mungkin menurut bokap lo ini jalan yang terbaik bagi diri lo sama kakak lo." Kata Ilona.

"Penyakit kakak gw sama kayak ibu gw sama persis."

"Yang sabar ya Sab! Lo berdoa aja terus sama Tuhan supaya kakak lo bisa sembuh." Kata Julio sembari memegang kepala Sabrina.

"Oh ya! Lo udah telepon bokap lo?!" Suara Genta yang datang dari arah toilet.

"Untung lo ingetin gw sempet lupa! Thanks."

Sabrina pun langsung pergi ketempat yang lebih sepi untuk menelpon ayahnya memberikan kabar kalau kakaknya masuk rumah sakit akibat sakit kanker yang dideritanya.

BAD BOY VS BAD GIRLWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu