10

3K 220 0
                                    

Vote ....vote....
.....

" tapi ken..."

"Ken mohon bang"

Dan al hanya bisa mengangguk mengiyakan keinginan adiknya itu. Dengan berat hati al melakukak itu semua padahal dia mau membuat ayah dan bundanya sadar tapi ken malah menyuruhnya untuk diam saja.

"Apa obatmu habis?"tanya al setelah beberapa menit mereka terdiam. Ken mengangguk pelan.

" kenapa kamu ga beli obat, itu penting ken kalo kamu ga minum obat nanti penyakit kamu makin parah" ucap al dengan nada serius

" ken belum punya uang bang. Kemarin uang hasil kerja ken, ken buat bayar spp di sekolahan" ucap ken lirih. Al terdiam sesaat.

'Begitu jahatkah saya kepada adik saya ya tuhan. Maafkan semua kesalahan hamba pada adik saya. Tapi mulai sekarang saya akan menjaga dan merawat adik saya ya tuhan" batin al sambil menatap adiknya itu

"Maafin abang ken" ucap al

"Sudahlah bang. Ken sudah memaafkan abang dan ken juga sangat senang akhirnya abang bisa seperti dulu lagi kepada ken" ucap ken sambil tersenyum dan al yang melihat senyum tulus dari adiknya merasa sangat bahagia.

Al berdiri dan mengambil dompetnya di laci dekat lemari bajunya. Dia langsung kembali ke kasur setelah mengambil dompetnya.

Al mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya dan memberikannnya kepada kenan.

" besok kamu beli obat dan mulai sekarang kamu tidak usah bekerja. Abang akan membiayai sekolahmu" ucap al

"Makasih bang al. Tapi apakah ken tidak merepotkan abang" ucap ken tidak enak hati

"Sudah jangan bicara seperti itu. Abang hanya ingin menebus semua dosa abang kepada kamu dan abang juga akan membiayai pengobatanmu" ucapnya dan kenan hanya mengangguk dengan senyumannya.

"Terimakasih bang" ucap ken sambil memeluk al

"Oh iya besok abang akan membelikan kamu handphone ya supaya kamu lebih gampang untuk menghubungi abang" ucap al lagi

"Ken sudah punya handphone bang. Papi anjas sudah membelikan nya untuk ken" ucap ken

"Hmm... baiklah sekarang kamu tidur sudah malam dan besok kamu jangan masuk sekolah dulu" ucap al dan ken hanya mengangguk

Ken perlahan turun dari kasur abangnya namun saat dia ingin berjalan keluar al menghentikannya.

"Kamu mau kemana ken?"tanya al

"Ken mau tidur bang" jawabnya

"Siapa yang menyuruhmu untuk keluar dari kamar abang" ucap al. Ken menjadi bingung dengan ucapan abangnya?, padahal tadi dia yang menyuruhnya untuk tidur tapi dia tidak di perbolehkan ke kamarnya.

"Astaga.. kamu tidur sini sama abang ga ada penolakan atau bantahan. Cepat sini tidur di samping abang" ucap al mendesah lelah melihat sikap adiknya itu dan ken malah terkekeh pelan namun dia berjalan dan berbaring di samping kakaknya .

"Sudah kamu tidur ya adiknya abang"ucap al sambil mengelus kepala ken pelan

Mata ken mulai memberat akibat belaian dari tangan abangnya itu. Dia merasa sangat bahagia. Sampai akhirnya dia menutup mata indahnya dengan damai.

Terdengar dengkuran kecil dari adiknya, al menatap wajah damai adiknya itu dengan kasih sayang. Dia memeluk tubuh adiknya dari samping sebelumnya dia menyelimuti tubuh adiknya itu dan dia juga ikut menyusul adiknya ke alam mimpi.

.....

1 minggu kemudian, keluarga ken tengah sarapan yang di buat oleh pembantu dan ken tentunya. Ken menunggu sisa makanan di dapur bersama pembantunya, sesekali dia bercanda gurau dengan pembantunya.

Al yang baru saja turun dari kamarnya langsung melesat ke meja makan.

"Pagi ayah,bunda"ucap al

"Pagi sayang"jawab mereka

"Sini sarapan dulu" ucap ana

"Iya bun" ucap al sambil duduk di kursinya

"Adnan udah berangkat?"tanyanya

"Iya, katanya ada kegiatan di sekolah jadi dia berangkat pagi" jawab deri

"Keira kemana kok tumben belum cerewet dia " ucap al lagi sambil terkekeh geli

"Adik kamu kan masuknya jam 9 bang jadi masih enak enakkan tidur dianya" jawab ana dan al hanya mengangguk

Setelah itu ana mengambilkan sarapan untuk al, al menerima pemberian dari bundanya itu. Saat al sedang makan dia celingak celinguk mencari kenan.

"Kamu cari apa sih al, dari tadi ayah perhatiin kamu celingak celinguk terus" ucap deri

" oh engga kok yah" jawab al

Al mengamati jam di tangannya 06.09 dia segera menghabiskan makanannya dan dia langsung mencari keberadaan adiknya itu.

"Emm udah ya bun yah al mau siap siap ke rumah sakit dulu" ucap al

" kamu masih praktek al?"tanya deri

" iya yah " jawabnya setelah itu dia ke kamar mengambil tasnya dan menuju ke arah dapur

Di dapur al langsung mencari keberadaan kenan. Dia hanya melihat bi darmi yang sedang mencuci piring. Al mendekati bi darmi dan menayakan dimana ken berada.

Al langsung menuju ke taman rumahnya, dia melihat kenan yang sedang memangkas rumput disana. Sesekali dia memejamkan matanya dan itu tidak lepas dari penglihatan al. Al yang merasa aneh pada adiknya langsung mendekat.

"Ken"

Ken mendongakkan kepalanya dan tersenyum kepada al.

"Pagi bang" ucap ken

"Pagi adik abang" jawab al.

Dia langsung duduk di samping ken dan mengamati wajah adiknya yang terlihat pucat itu. Ada rasa khawatir saat dia melihat wajah pucat pada wajah adiknya.

" muka kamu pucat ken. Udah minum obat?"tanyanya

"Belum bang" jawab ken lirih

"Kamu gimana sih kok belum minum obat" ucap al sedikit membentak

" maaf" ucap ken lirih sambil menunduk tanpa ada niat menatap wajah al

"Maaf ken abang ga sengaja bentak kamu" ucap al yang melihat binar ketakutan pada ken dan ken mengangguk pelan

"Ya udah kalo gitu abang ambilin obat kamu ya" ucap al

" jangan bang" jawab ken

" udah gapapa, kamu tenang aja. Tunggu disini jangan kemana mana" ucap al

Al langsung pergi kekamarnya dia mengambil obat di dalam laci nya. Tanpa sepengetahuan ayah dan bundanya ken tidur bersama al. Kadang saat ayah dan bundanya sedang marah pada ken mereka dengan tak segan segan mengurung ken di gudang.

Saat ayah dan bundanya sudah tertidur al langsung membuka pintu gudang . Dan al selalu menemukan ken yang sudah meringkuk kedinginan bahkan tak jarang dia mendapati ken yang sudah pingsan. Al selalu mengendong adiknya dengan pelan dan hati hati supaya tidak ketahuan ayah dan bundanya.

Tak jarang al juga menculik ken yang sudah tertidur di kamar dekat kamar pembantu. Dan saat ken terbangun dia bertanya kenapa dia ada disana dan al hanya mengedihkan bahunya dan dalam hati dia terkekeh geli melihat wajah bingung adiknya itu.

.....

Votmennya ...

Votee...

Comment....

Kenan - EndWhere stories live. Discover now