5

3.3K 217 0
                                    

Setelah kejadian kemarin malam, saat ini kenan sedang merengek kepada tio untuk pulang.

Namun tio tidak mendengarkan sama sekali ucapan anak nya itu. Dia hanya mendengarkan sambil duduk di samping kenan yang saat ini tengah duduk dan bersandar di tempat tidurnya.

"Ayolah pa. Izinin kenan pulang ya" ucap ken kepada tio dan entah sudah berapa kali kenan mengucapkan kalimat itu

" kalau papa bilang engga ya engga ken. Kamu itu masih sakit dan belum sembuh" ucap tio kepada ken

" ken sudah sembuh kok pa" jawab ken

" sudah ken. Kali ini turuti ucapan papa" ucap tio

" tapi pa" ucap ken lirih

Saat tio ingin menjawab ucapan ken tiba tiba pintu kamar ken terbuka dan menampilakan Bunga 'mama gevan', wida'mami el' dan anjas berjalan kearah mereka.

" kenapa ini masih pagi kok udah pada cemberut" ucap bunga

" ini ma anak kamu udah minta pulang padahal dia belum sembuh" jawab tio

" ken udah sembuh ma. Papa aja yang ga percaya sama ken" ucap ken tidak terima

" Kamu harus dirawat dulu sayang. Sampai benar benar sembuh. Mami ga mau ya kalau sampai kamu sakit kayak gini lagi" ucap wida sambil mendekati ken

" ih mami sama aja kayak papa" ucap ken sebal

" udah dong boy. Jangan cemberut gitu, kamu nurut sama papi dan lainnya . Kalau kamu sudah sembuh kamu boleh pulang kok" ucap anjas kepada ken

" tapi kalo ayah sama bunda dan lainnya marah sama ken gimana" ucap ken lirih

Wida yang mendengar itu langsung memeluk anaknya itu.

" masih ada mami, papi ,mama ,sama papa,gevan dan el yang ada disamping kamu sayang. Jangan takut, kamu boleh tinggal sama kita" ucap wida sambil memeluk ken

"Hiks.." ken membalas pelukan wida dan menangis di pelukan wida

" aduh kok anak mama nangis. Jangan nangis sayang" ucap bunga yang ikut memeluk ken

" ken cuma hiks takut ayah mukul hiks ken lagi dan hiks bunda kunci ken hiks di gudang lagi" ucap ken lagi

Wida dan bunga yang mendegar itu sudah ikutan menangis. Sedangkan tio dan anjas hanya menyaksikan mereka dengan tatapan sendu.

"Mama janji bunda sama ayah ga akan marah dan benci sama ken" ucap bunga sambil menangis

" tapi ken udah bunuh kak kaila "ucap ken di sela tangisannya

" kak kaila meninggal bukan kesalahan kamu ken. Itu semua sudah takdir. Kamu jangan menyalahkan diri kamu sendiri" ucap wida sambil mengelus pinggang ken perlahan

" hiks hiks " ken terus menangis di pelukan kedua bidadarinya itu

Sampai sampai pinggangnya terasa sakit. Dia langsung memegangi pinggangnya yang sakit.

Bunga yang menyadari pertama kali langsung panik seketika.

" kamu kenapa ken" tanya bunga khawatir

" sa..kit  ma" ucap ken lirih dengan napas yang tidak beraturan

" mas tio" ucap wida kepada tio

Tio dan anjas yang melihat ken kesulitan bernapas langsung mendekat. Dan tio langsung membaringkan tubuh ken dan memasangkan oksigen ke kenan lagi.

Wida dan bunga menangis dan berdiri di samping kanan ken.

" ken denger papa. Kamu napas pelan pelan " ucap tio sambil mengelus dada ken pelan

" sa..kit pa" ucap ken yang masih menangis

" mas kasian ken mas" ucap bunga ke suaminya

Tio langsung mengambil suntikan di nakas dan langsung menyuntikkan obat ke infus ken. Dan secara perlahan ken tertidur karena efek obat itu. Walau napasnya masih belum teratur setidaknya ken tidak merasakan sakitnya.

" Aku ga tega liat ken kayak gini mas" ucap wida sambil memeluk suaminya

" aku juga wid. Bagaimana lagi aku juga tidak bisa membawa ken pergi menjauh dari deri" ucap anjas

" sudah jangan pada sedih . Kita ga boleh sedih nanti kalau kita sedih pasti ken akan ikutan sedih" ucap tio kepada mereka.

Mereka hanya menganggukan kepalanya .

.....

Setelah dua hari di rawat akhirnya ken boleh pulang. Saat ini ken diantar pulang oleh tio dan bunga.

" kamu yakin langsung pulang ke rumah ayah sama bunda" ucap bunga

"Ken yakin ma" jawab ken

"Kalau ada apa apa langsung telpon kita . Dan jangan sampai lupa minum obatnya. Hasil ronsen kamu juga baru keluar 2 minggu lagi karena menunggu hasil yang maksimal" ucap tio

" iya pa" jawab ken

" sudah sampai, kamu langsung masuk atau gimana" tanya tio

" ken langsung masuk aja pa. Kalau gitu ken pamit ya ma pa" ucap ken sambil mencium tangan kedua orangtua angkatnya dan langsung masuk kedalam rumah

Tio dan bunga hanya berharap ken akan baik baik saja.

....

Saat memasuki rumah dia melihat kedua orangtua serta adnan kakak kembarannya sedang duduk di sofa.

Ken mengucapkan salam mengalihkan pembicaraan mereka. Bukannya menjawab salam ken mereka langsung menatap sinis ke arah ken.

" masih ingat rumah kamu" ucap deri sinis

" maaf yah" ucap ken lirih

" cepat masuk ke kamar dan langsung kerjain tugas rumah sana" ucap ana kepada ken dan ken hanya mengangguk setelah itu dia langsung bergegas ke kamar.

Adnan hanya menatap sekilas kearah kembarannya itu.

' paling tidak ayah sama bunda ga nyiksa gue' batin ken





....
Segitu dulu ya
Jangan lupa Vote

Kenan - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang