Bagian 6

12 5 8
                                    

Cewek dengan seragam putih abu-abu baru saja turun dari taxi yang ia tumpangi.

Saat ia akan memasuki area rumahnya, ia tiba-tiba menghentikan langkahnya, dan terpaku melihat mobil berwarna silver yang telah terpakir rapi di halaman rumahnya.

Tidak! Ini bukan mobil dia.

Ia kemudian menurunkan pandangannya pada plat mobil itu.

Deg!

Ia menggelengkan kepalanya. Ia berusaha menjernihkan pandangannya bahwa angka dari plat mobil itu, bukanlah angka dari plat mobil yang ia kenali.

Ia memejamkan matanya, menghalau seluruh bayangan yang sudah ia lupakan namun kembali muncul.

Hingga matanya kembali terbuka lebar saat ia mendengar namanya di panggil, oleh suara yang sudah tak asing lagi di pendengarannya.

"Ananda."

***

"Kurang ajar!"

"Hahahaha..."

"Hiks... Hiks..."

"Arrgghhhh."

"Astaghfirullah Syifa... kamu kenapa sayang?"

Syifa menoleh pada mamanya yang lari tergopoh-gopoh,  menghampirinya yang sedang duduk di sofa ruang tengah rumahnya.

"Emang Syifa kenapa mah?" Tanya Syifa polos.

"Ya ampun sayang, mama tuh tadi lagi masak, denger kamu marah-marah, terus kamu ketawa, lama-lama kamu malah nangis, dan barusan mama denger kamu teriak. Ada apa sih sayang? Hm?"

"Hehehe, maaf yah mah udah buat mama khawatir, tadi tuh Syifa lagi serius baca wattpad, terus greget banget sama ceritanya karena tiba-tiba aja ada tulisan 'End' di akhir ceritanya, kan Syifa jadi kesel mah." Ucap Syifa sambil mencebikkan bibirnya.

"Dasar, kamu ini buat mama panik aja, mama kirain kamu kenapa-kenapa."

"Mama mah lebay."

"Kan mama khawatir. Mama kirain kamu kesurupan."

"Mama..."

"Hahaha, mama bercanda sayang. Udah ya, mama mau lanjut masak dulu di dapur."

Syifa pun mengangguk. Saat mamanya berbalik, ia kembali memanggilnya.

"Mah..."

Mamanya menoleh sambil mengangkat kedua alisnya.

"Kalo mama ke sini lagi, penggorengannya jangan lupa di simpen dulu ya." Ucap Syifa sambil menunjuk penggorengan yang di pengang oleh mamanya.

Mama Syifa membulatkan matanya karena baru sadar bahwa ia membawa penggorengan.

"Ini kan gara-gara kamu, huh."

Mama Syifa pun beranjak dari tempat berdirinya lalu kembali menuju dapur.

Tok... Tok... Tok...

"Bi Ijaaahhhh, ada tamuuuuu."

"Kamu tolong bukain dulu sayang, bi Ijah lagi ke pasar dan mama gak bisa ninggalin penggorengan mama..." Ucap mama Syifa yang menyembulkan kepalanya dari dapur.

Hidden Feeling (Hiatus!)Where stories live. Discover now