Bagian 2

35 10 136
                                    

Pranggg...

Semua mata kini terfokus pada piring yang bukan di meja lagi, namun sudah berada di lantai kantin dengan bentuk yang sudah tak beraturan. Lalu pandangan itu naik pada laki-laki yang berdiri dengan raut wajah tenang.

Fatih. Ya, dia orangnya. Seseorang yang beberapa menit lalu tak sengaja mencuri titik fokus Ananda.

Saat tak ada yang memulai untuk bicara dan hanya ada keheningan, Fatih pelan-pelan mengangkat kepalanya dan menatap pada orang yang sedari tadi menjadi pusat perhatian di kantin ini.

Ia mulai melangkahkan kakinya dengan tenang dan pandangan yang tak pernah berpindah dari tadi.

Semua orang yang turut menyaksikan hal tersebut menerka-nerka, apa yang akan dilakukan oleh siswa yang sangat terkenal dengan sikap ramah dan tenangnya itu, namun akan berubah menjadi mengerikan  saat ia melihat ada orang lemah yang dirundung.

Ia sampai. Tepat di belakang Bimo.

Teman-teman Bimo membukakan Fatih jalan, bukan karena mereka adalah kawan Fatih dan mata-mata untuk mengawasi Bimo, tapi mereka hanya tak mau jika wajah jelek mereka makin tambah abstrak, karena terkena pukulan dari Fatih, yang notabene adalah pemegang sabuk hitam bela diri Karate di sekolah mereka bersama dengan sahabatnya, Rahmad.

Bimo tersenyum sinis ketika menyadari bahwa dibelakangnya sudah ada seseorang yang sangat ia benci, ia lalu melepaskan cengkraman pada Putra dengan kasar, bahkan tubuh Putra sempat terdorong ke belakang.

Setelah cengkraman itu terlepas, ia segera memutar badannya hingga berhadapan langsung dengan musuh bebuyutannya, orang yang selalu menggagalkan rencananya apabila sedang membully seseorang.

Fyi guys...

Di sekolah mereka, terdapat 4 jurusan. Akuntansi (A), Pemasaran (B), Perkantoran (C), dan TKJ a.k.a Teknik Jaringan Komputer (D).

Catatan : itu yang A, B, C, D, adalah simbol sesuai jurusan yaa, bukan Akreditas dari jurusan masing-masing. Bukan. Hehehe...

(Kok kayak iklan kosmetik yee thor 😆) Plak! 💢

*Skip. Lanjut!

Sebenarnya, keempat jurusan tersebut murid-muridnya sangat ramah satu sama lain atau bahasa kerennya itu friendly. Dan juga memiliki tingkat keistimewaan masing-masing di mata guru dan masyarakat lainnya, mengingat sekolah ini adalah salah satu sekolah favorit di kota ini.

Namun saat kejadian 2 tahun yang lalu, saat Fatih berada di kelas X C4 dan Bimo berada di kelas X A1, mereka mulai berseteru dan membanding-bandingkan jurusan mereka satu sama lain.

Hingga mulai saat itulah, jurusan Akuntansi dan Perkantoran menjadi musuh bebuyutan. Bahkan kedua jurusan itu tak mau melewati koridor kelas satu sama lain, kecuali jurusan lain tentunya.

Bimo menatap Fatih sinis. Namun Fatih hanya menatap Bimo tenang, tak menyiratkan amarah apapun.

"Cihhh..." Bimo berdecih.

"Ngapain lo?" Tanya Bimo.

"Apa?" Tanya Fatih acuh.

"SHITTT!!!" Umpat Bimo.

"Mau lo apa hah? Ngapain lo ikut campur dalam urusan gue? Cari MATI LO?!" Tanya Bimo menekan dua kata terakhir.

"Hah? Siapa?" Jawab Fatih kembali memasang tampang sok polos.

"ANJENNGGG!!!"

Bimo sudah mengepalkan tangannya dan melayangkannya ke udara, untuk memberikan hadiah pada orang yang sudah berani-berani menganggu acaranya hingga tertunda.

Hidden Feeling (Hiatus!)Where stories live. Discover now