Quatre

1.9K 259 10
                                    

"Selamat siang anak-anak—hei berhenti berlari-lari Taehyung, kau akan menabrak sesuatu! Seokjin, berhenti makan, astaga. Namjoon apa yang kau lakukan di dapur?! Kau bisa meledakkan kompor!"


Keadaan cukup berantakan dan kacau saat Jungkook pertama kali memasuki ruangan itu, belum lagi teriakan dari Hobeom hyung—yang sejak pertama kali bertemu Jungkook telah menetapkannya sebagai orang yang paling tenang di dunia—yang langsung menggema menambah keributan di ruang tamu apartemen kecil itu. 

Jungkook masih terpaku di pintu karena dia tidak tau apa yang harus  dilakukan. Kemudian tersentak saat seseorang menepuk kedua pundaknya sambil berteriak boo! dan jujur saja Jungkook hampir melepaskan makian tapi dia menelannnya karena—astaga kenapa ada pemuda yang memiliki senyum kotak seperti itu?

"Hai! Kim Taehyung, aku dari Daegu!" Jungkook masih diam saja dan jujur dia takut dan tidak nyaman dengan sambutan Taehyung yang terlalu bersemangat—dimana anak itu menjabat tangannya dengan kuat. "Kau pasti Jungkook kan? Woah, mereka benar. Kau sangat lucu!" Taehyung merangkulnya dengan akrab dan membawanya semakin masuk ke dalam apartemen, dan Jungkook mendapati beberapa pemuda lain duduk di depan televisi.

"Hei, hei, jangan perlakukan dia seperti itu, Taehyung. Dia bisa menangis." Hobeom hyung datang dari dapur dengan sekaleng soda di tangannya dan Namjoon mengekorinya dari belakang. Jungkook bergerak dengan ragu-ragu untuk ikut duduk di lantai saat Taehyung menariknya dengan terlampau antusias. Mereka duduk melingkar di sana dan banyak mata yang menatap kearahnya, membuat Jungkook tidak merasa nyaman.


"Nah, jadi ini adalah Jungkook. Dia sudah menandatangi kontrak dengan agensi dan tergabung dalam unit ini." Hobeom memulai pembicaraan dan Jungkook langsung tegak dengan bertumpu pada lututnya. "Annyeonghaseyo. Aku Jungkook. Mohon bantuannya." Jungkook mengakhirinya dengan bungkukan. Dan Hoseok serta Taehyung bertepuk tangan dengan heboh sementara Seokjin menggerutu kesal karena Namjoon terus menggerogoti snacknya.

"Sekarang, kalian bisa bertanya-tanya pada Jungkook, aku akan pergi membeli makanan." Hobeom bangkit dan Hoseok menyela sebelum dia pergi, "Hyung, sepertinya Suga hyung masih ada di studio. Suruhlah dia pulang." Hobeom mengangguk sebagai balasan dan melangkah pergi.


***


Malam itu mereka berkumpul di ruang makan. 

Si ceria Taehyung seperti biasa, selalu mengoceh tentang banyak hal dan Hoseok adalah orang yang paling rajin menanggapi ocehannya—karena Jungkook hanya diam sepanjang waktu. Sementara dari dapur, dia bisa mendengar omelan dari Seokjin hyung yang terdengar cukup keras menyatakan bahwa dia tidak mau dapur menjadi hancur karena kehadiran Namjoon di sana. Mereka masih kekurangan satu orang dan Seokjin bersikeras tidak akan memulai makan malam sebelum Suga bergabung bersama mereka.

"Nah, makanan telah siap! Hoseok-ah, pergi bangunkan si kukang tidur itu." Seokjin meletakkan nampan makanan di atas meja dan Hoseok merenggut. Sungguh, sebelumnya dia sudah pernah disuruh membangunkan Yoongi dan Hoseok berharap itu adalah pertama dan terakhir kalinya dia melakukan hal itu. Tapi sekarang, tidak ada yang bisa membantah ucapan Seokjin karena semua orang tau, bila Seokjin sudah kelaparan, ia akan menjadi seperti ibu tiri yang jahat.

"Hei Jungkook, kau belum pernah bertemu dengan Yoongi hyung kan? Sebaiknya kau bersiap, dia orang yang baik, hanya saja saat pertama bertemu mungkin dia akan berlaku dingin. Oh, dan kau harus menguatkan hatimu karena perkataannya kadang terasa sangat menampar.." Kali ini Taehyung berceloteh di hadapan Jungkook—karena Hoseok sudah pergi—dan sayangnya, dia melewatkan reaksi terkejut anak itu. Yoongi, katanya..

Trivia : AgapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang