Pregnant???? What Should I Do?

899 68 8
                                    


Ten memiringkan kepalanya melihat porsi makan Yuta yang lumayan berlebihan dari yang biasanya.

" kau benar-benar akan seperti babi jika makan tanpa jeda seperti itu Nayut..."

" ekhm...aku hanya sarapan sebelum berangkat ke rumah sakit, dan melewatkan jam makan siang ku karena harus melakukan operasi yang memakan waktu 6 jam. operasi itu benar-benar menghabiskan seluruh energiku..."

setelah menghabiskan dua porsi bibimbab Yuta menutupnya dengan milkshake.

" Tenie,. kau tau Nii-chan ahir-ahir ini sangat aneh. Dia sering mual-mual di pagi hari lalu Taeil oppa memberitahuku jika sekarang moodnya benar-benar tidak bisa ditebak. Winnie bahkan mengadu jika nii-chan menyuruhnya mengenakan pakaian seperti princess Elsa beberapa menit lalu"

Adu Yuta.
Ten terdiam beberapa saat, sebelum mengamati Yuta dari atas hingga bawah untuk mencari kesimpulan hingga sebuah senyum cerah muncul begitu indah dari wajahnya. Ia menggenggam tangan Yuta untuk beberapa waktu lalu tersenyum lagi seperti anak anjing yang minta dipungut.

"kkaja ikut aku! sepertinya ini akan menjadi hari yang menyenangkan"

Tanpa bisa menolak, Yuta mengikuti langkah Ten yang berakhir di sebuah klinik dekat dengan kampus.

" Kun eoni..."

Panggil Ten pada seorang yang sepertinya akan menutup pintu sebuah ruangan, seorang gadis bertubuh mungil menoleh tersenyum mendapati tingkah laku Ten yang terlihat jelas bahwa gadis asal Thailand itu memaksa temannya untuk mengikutinya.

" oh? Citta, lama tidak bertemu"

" tugas kuliahku banyak, bagaimana jika basa-basinya kita tunda dulu. Sekarang eoni periksa dia!"

Dengan kurang ngajar- Ten mendorong Yuta menuju ke arah Kun yang beruntung keduanya tidak bertabrakan dengan keras akibat ulahnya.

" Ada apa dengannya?"

" maka dari itu eoni periksa dulu..."

Beruntung Kun hafal dengan sikap kurang ajar saudara jauhnya itu hingga tidak tersinggung. Akhirnya ia mengangguk dan membimbing Yuta untuk duduk di ranjang dalam ruangannya. Alisnya mengenyit saat memeriksa tangan Yuta, Kun pun meminta Yuta berbaring dan sedikit menyingkap kemeja Yuta dan memeriksa perut Yuta.

" Astaga!?"

Cepat-cepat Kun memberikan benda yang membuat Yuta mengerutkan kening bingung.

" cepat ke kamar mandi!"

Bingung, namun Yuta mengikuti arah yang diminta oleh Kun.
Mata Yuta melebar saat mendapati sebuah testpack dengan dua garis merah, ia keluar dengan ekspresi yang sama sekali tidak bisa dikatakan jika ia baik. Yuta tidak tahu apa yang a serdang ia rasakan kali ini, antara senang-khawatir dan juga takut.

" bagaimana?"

Ten merebut testpack di tangan Yuta, ia memekik bahagia memeluk sahabatnya.

"benarkan?! ahhh firasatku benar-benar patut untuk diikuti...selamat Yuu-chan"

" eothokke?"

pertanyaan lirih dari Yuta membuat Ten bingung

,"apa maksudmu dengan 'bagaimana'? kau akan menjadi ibu!"

Yuta berjongkok, ia kebingungan saat ini.

" bagaimana? bagaimana ini bisa terjadi? hiks bagaimana jika Nii-chan tidak menyukainya?"

" eh apa?"

Ten dan Kun menatap Yuta yang justru tengah menangis sedih dan khawatir.

" Citta, apa temanmu korban hubungan terlarang?"

My HeartbeatWhere stories live. Discover now