"Kenapa harus dia?!" -Paveitria Ellenoura Alexander
****
Tak terasa sore berganti malam. Vei pun belum bangun sejak tadi. Karna dia begitu lelah hari ini.
Drrttt drrtttt drrttt. Alarm dari hp Vei berbunyi.
"Ish! Berisik banget sih." kata Vei sambil menyerjapkan matanya. Lalu dia duduk dan mengecek hp nya. Karna sedari tadi hpnya belum di cek.
"2 notifikasi line?" katanya dan langsung mengecek linenya.
Calvin_Gustavo: Hay, gue yg tadi nyamperin lo di kantin, jangan lupa Add friend ya cantik😚.
Paveitria_Alxndr: Dari mana lo tau ID line gue?.
Calvin_Gustavo: Kamu gk perlu tau, hehehe.
Paveitria_Alxndr: Yaudah, gue gamau add friend lo!!.
Calvin_Gustavo: Hmmm, iya deh. Gue dpt ID line lo dari Gystyn.
Paveitria_Alxndr: Oke.
Setelah percakapan singkat itu Vei menepati janjinya. Karna dia tak suka dengan yang namanya ingkar janji apa lagi pada orang lain yang sama sekali belum dia kenal.
Tak berpikir panjang Vei langsung pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket dengan keringat.
Setelah beberapa menit Vei selesai mandi dan langsung ke luar kamar mandi untuk berganti baju. Tapi baru saja dia ingin menuju ruang ganti baju-nya ada suara yang menggema di seluruh ruangan kamarnya.
"ADIIKKKUUU YANG OGEB NAN JUTEKK, AYO TURUUNN GUE BUKA YA PINTUNYA." Gystyn langsung membuka kamar Vei dan duduk di pinggir King bed dengan cengengesan.
"Ngapain lo disini?! Inget ya gue masih ngambek sama lo gegara lo tadi ninggalin gue." kata Vei acuh dan duduk di pinggir kasur miliknya.
"Eemm gue minta maaf soal itu, lo di suruh turun tuh sama papi mami."
"Gue kan belom pake baju tolol."
"Ohh iyayaaa hehhe. Yaudah pake baju dulu deh sana masuk ke walk in closet lo gue tunggu sini." kata Gystyn langsung mendorong Vei.
"Issh iya sii sabar." kata Vei sedikit kesal dan masuk ke dalam ruang ganti baju-nya.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk Vei mengganti bajunya. Dia memakai piyama tidur dan keluar dari ruangan ganti baju-nya.
Dia membuka pintu ruangan ganti baju-nya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, "heh lo ngasih ID line gue ke Calin ya?" katanya yang sudah duduk di samping Gystyn yang sedang bermain hp.
Gystyn kaget dan mengalihkan pandangannya ke kembaran nya itu "Hah Calin siapa?" katanya kaget.
"Yang anuan belakangnya Gustavo."
"Calvin maksud lo?"
"Nah iya."
"Abisnya dia maksa, ya gue kasih aja."
"Terus lo nurut gituh sama dia?"
"Heh lo gatau siapa dia, dia itu Calvin Emilio Gustavo. Dia anak dari donatur terbesar GHIS, temen akrabnya bang Avin, anak rekan bisnisnya papi. Keliatannya juga dia suka sama lo, lagian dia ganteng juga si, putih, gagah, ya meskipun dia terkenal bad boy juga playboy otak encer." jelas Gystyn panjang lebar.
"Oh." kata Vei dan langsung melegang pergi keluar kamar dan turun kebawah untuk menemui keluarganya.
"Dih udah gue jelasin panjang lebar ampe mulut gue berbusa dia cuman bales OH? Dua kata yang sangat singkat, padat, dan unfaedah. Udah gitu langsung ngacir ke bawah? Ga nungguin gue lagi. Huh untung adek." gumam Gystyn panjang lebar yang tak akan di dengar oleh siapapun.
****
Kini keluarga Alexander sedang berada di ruang makan, sedang melaksanakan makan malam dengan hikmat dan hening.
"Vei gimana sekolah kamu?" kata Bill memecah keheningan.
"Lumayan, gak terlalu buruk."
"Bagaimana Gystyn dan Davin memperlakukan mu jika disana?."
"Mereka bedua ninggalin aku pi tadi pulang sekolah, jadi tadi aku pulang sekolah sendiri." kata Vei dingin. *Mungkin karna mood nya sedang rusak, sama kayak author niih ahq :v
"Apa benar itu Davin, Gystyn?"
"Iii-iya pi." keduanya menjawab serempak.
"Karna tadi ada dia pi." sambung Gystyn sedikit murung.
"Yasudah tidak udah dipikirkan lagi." kata Vanessa yang peka dengan keadaan putri-nya.
"Lain kali jangan begitu yaa terhadap adik kalian." kata Vanessa dan Bill bersamaan.
"CIIEEEE BARENGAAANN." teriak ketiganya serempak dan langsung berlari menuju kamarnya masing-masing.
Sedangkan Bill dan Vanessa? Dia hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah ketiga anaknya yang menggodanya.
#Aaa_Krnn
#Vote nya pliss
ESTÁS LEYENDO
Only One (On Going)
Novela JuvenilPaveitria, gadis berperawakan sedang yang mempunyai segudang kesempurnaan tapi tidak dengan masa lalu-nya. Masa lalu-nya begitu suram. Dia jadi menutup dirinya untuk merasakan apa itu 'CINTA' dan memutuskan untuk pergi jauh-jauh agar dia tak ingat d...
