Hari ini hari pertama Vei bersekolah di Indonesia, dan kembali berangkat bersama kakak-kakaknya.
Sekarang tepat pukul 6 pagi, tapi di mansion kediaman Alexander masih sangat sunyi seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Ketiganya masih tertidur pulas dikamar tercintanya. Mereka sama sekali tidak takut jika telat, toh itu sekolah punya Bonyok-nya.
"Eeeuuugghhh, bi jam berapa?" Vei bergumam sendiri di kamarnya.
Tiba-tiba Gystyn mamasuki kamar Paveitria dan langsung menjawab, "jam 10 non." katanya sambil terkikik.
"Ah, bodoamat." dia kembali tertidur.
Sedangkan di lain tempat Davin sedang bersiap-siap.
Gystyn terus membangunkan Vei. Tapi sang empu tak kunjung bangun. Terpaksa Gystyn harus menyiramnya dengan air karna itu cara paling ampuh untuk seorang Paveitria.
Byuuurrrr
"Monyet, sialan si Gystyn." umpatnya dan langsung lari mengejar Gystyn.
Gystyn hanya membentuk jari berbentuk 'V' karna dia sudah tak kuat lagi berlarian.
Setelah kejadian itu mereka berdua langsung masuk ke kamar karna takut di bacotin sang abang.
****
Sekarang pukul 8 pagi, ketiganya sedang berada di dalam mobil menuju sekolah.
Setelah beberapa menit, mereka sudah sampai dan menyapa satpam yang berjaga disana.
"Pagii paakk." ucap ketiganya serempak sambil memberikan kode untuk segera membukakan pintu gerbang GIHS (Global International High School)
"Eehh iya pagi non, den." katanya sambil memebuka pintu gerbang sekolah yang sangat besar dan tinggi itu.
Setelah memarkirkan mobilnya ketiganya keluar dari mobil dan pergi ke ruang kepala sekolah yang tak lain adalah pamannya.
"Omm, Vei mau sekolah disini, sekelas sama Gystyn ya." kata Paveitria dan langsung duduk di meja.
"Iya Vei yasudah kamu ke kelas Gystyn. 11 Mipa 1." kata Brian mantap.
Setelah itu ketiganya berjalan ke koridor kelas sebelas. Ya Davin mengantar mereka. Banyak sekali pasang mata yang melihatnya. Mereka berjalan dengan dagu keatas.
"Woihhh itu yuh anak barunya."
"Gilaaaa cantik bat cooyy."
"Ka Daviinn makin ganteng aja."
"Eh itu yang sampingnya Gystyn siapa ya."
"Itu sampingnya Gystyn mukanya agak mirip sama Gystyn."
Kurang lebih seperti itu lah gosip-gosip nya. Ketiganya tetap bersikap angkuh dan tak memerdulikan.
Setelah sampai di depan kelas 11 Mipa 1, Davin langsung mencium pipi kedua adiknya itu dan meninggalkannya menuju kelasnya.
Gystyn menggebrak pintu dan berkata, "ini sodara kembar gue, jan ada yang macem-macem!" Gystyn melirik Vei memberi kode agar segera ke tempat duduk.
"Apa lo liat-liat gue?!" tanya Vei sinis pada guru yang sempat tercengang.
"Eehhh-ehhh-engga kok, silahkan duduk." kata guru itu kikuk.
Akhirnya mereka berdua pun ke tempat duduk mereka. Tapi sebelum menduduki kursinya, Vei membentak "Heh lo bersihin tempat duduk gue sama Gystyn. Sampe bersih!!" katanya penuh penekanan.
"Ii-iya." anak perempuan itu menjawab dan langsung membersih kan tempat duduk itu dengan bajunya dan mempersilahkan keduanya duduk.
****
Setelah beberapa jam, akhirnya bel istirahat berbunyi. Vei dan Gystyn langsung pergi ke kantin dan menduduki kursi VVIP.
"Heh lo sini." kata Gystyn setelah duduk.
"Iii..iyaa..kak kenapa?" tanya anak perempuan berkacamata yang sempat di bentak Gystyn. Dan Vei? Dia hanya diam sedari tadi. Dan tak berminat mencampuri urusan Gystyn.
"Lo pesenin gue spageti, pizza, burger, jus mangga. Masing-masing 2. Nih duitnya." kata Gystyn sambil memberikan uang 300 ribu.
"Oo-ooke kak tunggu bentar."
Setelah beberapa menit pesanan mereka pun datang. Tapi selang beberapa waktu, ada cowok yang mendekati Vei.
"Haaii cantik, anak baru ya." katanya basa basi.
"Bacot ." jawab Vei Dingin.
"Eemm bagi ID line boleh?" katanya sambil duduk di depan Vei.
"Lo ngapain disitu?" kata Vei heran.
"Enggak, yaudah deh gue kesana dulu ya jangan kangen." kata cowo itu sambil melambaikan tangannya dan tersenyum.
'Senyuman itu'. Vei membatin.
Dan Gystyn? Dia sedang ke toilet sejak tadi dan belum balik juga.
Vei bosan menunggu. Akhirnya dia mencoba ke kelasnya sendirian. Dan berapa terkejutnya dia melihat Gystyn yang menunduk lesuh.
"Ngapa lo?" kata Vei sambil mendudukan pantatnya.
"Gue mau bolos." katanya sambil keluar kelas.
"Dih kok kembaran gua tambah goblok?" gumamnya sendiri.
Setelah beberapa jam bel pulang berbunyi. Dan Vei langsung menuju parkiran menemui Davin dan Gystyn.
Tapi tak ada keduanya disana. Akhirnya dia menelpon salaah satu bodygard-nya untuk segera membawakan mobil untuknya
****
Sesampainya di depan gerbang mansion Alexander dia terkejut kenapa gerbanganya terbuka. Tapi dia tak memperpanjang masalah itu dan langsung menuju parkiran khusus mobilnya.
"Lah itu mobil gue yang tadi di pake berangkat sekolah, pasti bang Avin ama Gystyn dah pulang duluan." gumamnya sendiri dan langsung masuk ke mansion.
"Mii, Pii Vei pulang." katanya lesuh dan langsung menuju kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya dia langsung berganti baju dan membayangkan sosok cowok yang mengahampirinya tadi. Senyum itu bagaikan seseorang di masa lalu.
Tapi Vei tak memperpanjang masalah itu. Akhirnya dia memutuskan menyetel lagu dan terlelap dalam dunianya.
Jangan lupa Coment and Vomment ya para reader ucul:v
#Aaa_Krnnn
#OnlyOne
Don't copy my story!!!
ESTÁS LEYENDO
Only One (On Going)
Novela JuvenilPaveitria, gadis berperawakan sedang yang mempunyai segudang kesempurnaan tapi tidak dengan masa lalu-nya. Masa lalu-nya begitu suram. Dia jadi menutup dirinya untuk merasakan apa itu 'CINTA' dan memutuskan untuk pergi jauh-jauh agar dia tak ingat d...
