Only One | Part 13/ Pt.2 (Is your guts like this?)

13 6 0
                                        

"Heh lo yang pake gincu, sini." ucap Vei yang telah mendengar ucapan gadis itu yang di kencangin seperti sengaja.

"Vei udah masih pagi, jangan bikin masalah." Gystyn membisikan Vei agar tenang, karna muka Vei sudah sangat merah padam.

"Ini sekolah punya papi, gue bebas kali." jawab Vei enteng.

"Apa lo?!! Ga terima di bilang jelek?!!" ucap gadis yang di maksud Vei tadi.

'Boleh juga nyali nya.' Batin Vei sambil tersenyum miring.

'Anjir dah tamat dah tamat.' Batin Gystyn ketakutan.

'Aduh GIHS ancur ancur dah.' Batin Davin juga ketakutan.

"Wiihhh si Elly nantang banget yaa."
"Iya ya berani banget dia."
"Lah dia kan gak tau Vei siapa."
"Iya si tapi kan—" ucapan siswi itu terpotong.

"DIEM LO SEMUA ANJING!!" ucap Vei penuh penekanan dan menatap orang disekitarnya tajam.

"LO ANAK BARU? NAMA LO ELLY, BENER?" tanya Vei yang terdengar sedikit menantang.

"ELLY HOLIKA DALBERT LEBIH TEPATNYA, HAHAHAHAHA." balas Elly tak kalah menantang.

"Oh, kalo gitu kenalin deh. PAVEITRIA ELLENOURA ALEXANDER, BHAK!!"

'Gak mungkin dia Paveitria, gak gak mungkin.' Batin Elly ketakutan.

"KENAPA?!! LO TAKUT?!! GUE KIRA NYALI LO GEDE GATAUNYA BARU GUE GITUIN AJAH LANGSUNG KICEP, HAHAHA." Vei tertawa senang.

"EE-EENGGAK GUE GAK TAKUT SAMA LO, BOKAP GUE LEBIH BERKUASA DARI PADA LO."

"LO SALAH BILANG BOKAP LO LEBIH BERKUASA." Gystyn kini ikut membela.

'Anjir dua lawan satu, diajarin sapa tuh adek-adek gue. Ckckckck.' Batin Davin.

"Gys jangan ikutan dulu, gaenak dua lawan satu. Nanti lo nyari mangsa yang laen aja." Vei berbisik.

"Oh oke gue ke belakang ama bang Avin yaa, semoga puas." ucap Gystyn dan segera melegang pergi.

"YA, GYSTYN BENER LO SALAH!! APA LO BUDEK, APA LO GAK DENGER NAMA BELAKANG GUE?!! ALEXANDER!!"

"YA-YAA GUE TAU, TAPI TETEP AJAH KELUARGA GUE LEBIH BERKUASA." tantang Elly.

"YAKIN?!! BAHKAN GUE BISA BUAT LO DAN KELUARGA LO ITU JADI GEMBEL DALAM SEKEDIP MATA." tantang Vei kembali.

"SILAHKAN KALO LO BISA." Elly menantang, meskipun dia sudah sangat ketakutan.

Vei segera mengambil hp-nya dan menelpon Bill, "Halo papih, emm papih tau keluarga Dalbert? Iya pih rekan bisnis papih itu, iya anaknya kurang ajar banget pih, iya-iya. Emm Vei mau papih putusin kerja sama  keluarga itu dan buat mereka tidur di kolong jembatan. Iya pih makasih, muah." Vei segera mematikam telponnya. "Liat ajah bentar lagi bokap lo nelpon." lanjutnya.

Tak lama kemudian bunyi dering telpon berbunyi.

Drrttt drrttt drrtt

"Ha-halo pi, kenapa Elly masih sekolah niih? Hah?!! Ii-iya pi aku akan segera minta maaf."

"Vei plis gue minta maaf, gue bener-bener nyesel tolong balikin kerja sama perusahaan itu, gue mohon." Elly memohon sambil bertekuk lutut dihadapan Vei.

Cuih...Vei meludah di sembarang tempat dan mengenai rambut Elly.

"Ups, sorry." kata Vei dengan muka polosnya.

"Plis gue minta maaf Vei, hiks!." Elly menangis, dia sudah sangat malu dan sedih.

"BANGG." Vei teriak.

"Apaan?." ucap Davin kini sudah di samping Vei.

"Urus surat keluarnya."

"Siap sayang."

"Elly bangun." ucap Vei sambil mengangkat Elly.

"Selamat lo udah keluar dari sekolah ini dan keluarga lo jadi GEMBEL, HAHAHAHAHA." Vei tertawa senang dan segera melegang pergi diiikuti Gystyn. Sedangkan Davin sekarang sudah berada di dalam ruangan Brian, kepala sekolah GIHS.

"AWAASS LO GUE BAKAL BALES ARGGHH!!" Elly kesal dan malu...dia marah...dan berniat akan membalaskan dendamnya suatu saat nanti....

#Hiya hiyaa gimana? Ellynya udah caw ajah kan padahal mah baru dateng anjir :'v

#Aaa_Krnn
#Sudahlah jan lupa Vote yaa!

Only One (On Going)Where stories live. Discover now