Prolog| Tentang Rasa

156 71 5
                                    

“Permen manis memang tidak bisa memaniskan masa lalu, tapi masa lalu akan mengubah hal pahit menjadi pembelajaran yang berguna untuk masa depan yang manis.” -TentangRasa

***

✨✨✨

'Selamat menikmati untuk kalian yangsedang merasa sepi'🍁
Salam dari saya penulis amatir, Dinyerd.

🌻🌻🌻

Tangerang, 23 September 2016

Suatu hari, ada seorang gadis manis yang selalu berkunjung ke sebuah halte.

Gadis itu hanya duduk, sesekali memandang ke sebelah, yah tempat duduk kosong seperti pandangannya yang selalu kosong Ketika memandang tempat itu.
Senyum manisnya Ia terbitkan, Ketika memori indah sedang berputar di ingatannya.

Dan, beberapa pertanyaan selalu mengusik dirinya. Pertanyaan yang tidak tahu harus menjawab apa, karena memang tidak ada jawaban. Jadi, Ia biarkan saja beberapa pertanyaan itu mengusik dirinya meskipun dirinya selalu pening.

Tiba-tiba ada seorang pria yang sudah Ia kenal, pria itu tersenyum dan menyapa gadis manis itu.

“Hai, apa kabar?” Tanya pria itu.

“Baik.” Senyumnya.

Pria itu duduk disamping gadis itu dengan tersenyum ceria, bahkan sesekali tertawa geli. Entah, sesuatu apa yang membuat dirinya tertawa. Pria itu memberi beberapa permen yang berada didalam saku jas putih yang Ia kenakan.

“Ambil aja mau yang mana, kalo lagi ingat masa lalu jangan lupa makan atau minum yang manis.” Ucapnya yang kini sedang sibuk mengunyah permen miliknya.

“Biar apa?”

“Biar, kalo terasa pahit tapi kita engga akan lupa sama hal yang manis juga.” Senyumnya yang selalu pria itu terbitkan.

Gadis itu mengambil salah satu permen namun, dia diam tidak menjawab. Lagi-lagi pikiran itu kosong Kembali.

Pria itu memandang gadis itu dengan kagum, dan sepertinya pria itu memaklumi sikap gadis manis itu yang selalu pikiran dan tatapannya kosong.

Pria itu menghela napasnya sejenak. Lalu, memandang gadis itu Kembali dengan pandangan yang penuh arti dan rasa khawatir yang selalu melukai dirinya perlahan-lahan.

“Sudah berkali-kali saya berkata, tidak perlu menunggu yang sempurna.” Kata Pria itu.

“Tidak, aku sedang menunggu dia.” Ujar gadis itu.

Kini, gadis manis itu membalas tatapan dari pria ceria disampingnya.

“Dia yang sempurna, bukan?” Tanya pria itu dengan nada berbeda, yah suara itu seperti ada kekecewaan yang masuk pada pria itu.

“Aku menunggu dia yang dapat menyempurnakan aku, tanpa perintah atau paksaan.” Senyum gadis itu.

Pria itu Kembali ceria mendengar jawaban manis, tentunya dari gadis manis disampingnya. Dengan senang hati, pria itu berdiri dan merapikan jas putih yang Ia kenakan.

Jas putih yang dihiasi oleh namtag nama pria itu, dan juga terdapat logo dari salah satu rumah sakit. Yah, pria itu seorang dokter.

“Yuk,” Ajak pria itu dengan mengulurkan salah satu tangannya kepada gadis manis itu.

“Kemana?” Tanya gadis itu menatap heran pada pria itu.

“Saya traktir kamu makan.” Jawab pria itu.

Pria itu menunggu jawaban dari gadis itu, Ia harap ajakannya diterima oleh gadis manis.

“Yuk.” Jawab gadis itu.

Gadis itu mengaitkan jemari tangannya ke jemari tangan pria itu, tanpa disadar pria itu tersenyum Bahagia mendengar dan melihat sikap gadis manis yang Ia suka.

Yap, pria ceria itu mencintai gadis manis yang selalu pikiran dan tatapannya kosong.

wait for the next story^_^ 🌻🌻

Jangan lupa vote dan komentar yah, agar aku semakin semangat melanjutkan karya ku. (;

###

Hiraeth Where stories live. Discover now