Episode 5: Over Pain

2.5K 259 61
                                    

"Eomma!"

"Selamat jalan anakku, semoga Tuhan selalu melindungimu dimana pun engkau berada. Doa eomma selalu menyertaimu."

Yeonjun memeluk wanita separuh baya itu erat, sangat erat hingga ia bisa merasakan detak jantung sang ibu yang bergerak cepat. Seperti bumerang yang hendak meledak melawan luapan gejolak  yang kian membunuhnya.

Malam ini mereka menumpahkan air mata. Bagaimana perasaan cinta seorang ibu pada anaknya. Bagaimana sakitnya perpisahan yang mereka alami.

"Eomma, maafkan aku.... "

"Jangan meminta maaf, ini semua kesalahan eomma yang tak mampu memberi kebahagian padamu dan Junghye, sayang. Eomma yang harusnya memintaa maaf atas segala keterbatasan yang eomma miliki."

Bahu Eunhye berguncang, isaknya tak lagi dapat ia bendung. Semuanya pecah, penuh dengan lautan air mata. Malam ini mungkin adalah malam terakhir dari malam panjang yang akan mengantarkan Eunhye pada kelam yang abadi. Tak ada lagi yang mampu melindungi ketika puteranya pergi nanti. Ia akan menahan sakit karena Jungkook sendirian. Namun satu hal yang pasti ia tak akan mampu menahan Yeonjun menderita karena melihat semua kelakuan Jungkook padanya. Biar ia menderita, asal tidak pada puteranya.

Satu kecupan panjang di pipi Eunhye adalah hal terakhir yang bisa Yeonjun lakukan. Saat mata mereka saling membias satu senyuman memberi mereka kekuatan.

Eunhye melepas cincin miliknya dan menjadikannya bandul dari kalung untuk Yeonjun.

"Ingat ini ketika kau merasa kesepian tanpa eomma. Eomma tidak akan berhenti berdoa pada Tuhan untukmu, Jun-ah. Kau adalah putera eomma yang paling eomma sayangi. Buah hatiku, apa pun yang terjadi, jadilah anak baik dan jujur agar kau selamat di mana pun engkau berada."

"Eomma jebal!"

"Bagaimana bisa Yeonjun hidup tanpa eomma nanti?"

---

"Aku sangat bahagia kau datang."

"Ya, kau sangat bahagia melihatku menderita dan sengsara seperti ini, 'kan Jungkook? Biadab betul dirimu."

Senyum yang mengembang lebar tadi sirna begitu saja. Lenyap di telan kenyataan menyakitkan, di tampar setelah melambung begitu tinggi.

"Asal kan kau disisiku tidak ada yang lebih membahagiakan bagiku, cinta."

Eunhye ingin muntah, demi Tuhan betapa menjijikkannya Jungkook dengan semua gombalan sampahnya. Dia percis seperti lelaki tak tahu diri dan tak tahu malu.

"Betapa menyedihkannya dirimu, Jungkookie. Kata-kata cintamu itu pantasnya kau katakan pada si jalang itu. Kalian berdua dua mirip, sama-sama lebih hina dari sampah jalanan."

Hati Jungkook sakit, kata-kata Eunhye adalah pisau tajam yang menyayat hatinya.

"Sampai kapan kau akan berbicara kurang ajar seperti itu denganku, Nam Eunhye. Aku suamimu kalau kau lupa." Jungkook mencengkram tangan Eunhye, menghempaskan wanita itu ke dinding.

"Mana mungkin aku lupa dengan pria yang memberikan penderitaan seumur hidup padaku." Eunhye mengeram.

"Salahkan saja, ayahmu yang sudah mati itu karena telah menjodohkan kita."

Eunhye mendorong dada Jungkook, tangannya melayangkan satu tamparan meski begitu mudah bagi Jungkook untuk menangkapnya.

"Bajingan, lepaskan!"

Tanpa perlu banyak berpikir, Jungkook mencengkram kedua tangan Eunhye kebelakang. Mengukung wanita itu ke dinding. Tangan kanannya meraih dagu Eunhye dan menciumnya paksa.

Protective Husband ❌ Jungkook Where stories live. Discover now