Episode 4: Threat

11K 877 34
                                    

"Berhenti? Tidak karena perempuan jalang itu kau meninggalkanku"

🍀

"Kita lihat siapa yang akan hancur. Aku menantikan saat-saat itu."

Jungkook meraih tantangan Taehyung. Lalu segera pergi dan secara sengaja menyengol bahu pria itu.

"Kau akan benar-benar mati di tanganku bastard!" Taehyung bergumam dalam hatinya.

Jungkook mempercepat langkahnya menuju ruangan tempat Eunhye di rawat. Ia menghela nafas panjang saat melihat gadis itu duduk di depan jendela sambil melamun. Bahkan Eunhye bahkan tak menyadari kedatangannya.

Jungkook berdeham, Eunhye berbalik menatapnya sambil tersenyum.

"Kau tak istirahat?"Tanya Jungkook.

"Aku lelah jika kau harus menyuruhku istirahat terus...."

"Aku? Dokter yang menyuruhmu istirahat."

"Tapi aku tak mau Jungkook-ah."

Jungkook mengangkat bahunya, berusaha untuk bekerjasama dengan sifat kepala batu isteri-nya. Tak berapa lama sebuah ide konyol melintas di kepalanya. Ia naik ke brangkar Eunhye dan berbaring di sana.

"Sekarang. Apa kau masih tak mau istirahat?"

Pria itu mengerling nakal. Sebuah senyuman pun muncul di ujung bibir Eunhye. Pria-nya selalu saja begitu, punya cara jitu untuk membuatnya mengikuti apa yang diinginkannya. Tapi, untuk kali ia tak mau berkompromi.

"Tidak."

"Mwo?" (apa?) Jungkook memicingkan matanya. Ia akan marah sekarang namun raut wajah Eunhye yang terbias cahaya lampu masih begitu pucat. Perlahan ia mengusir perasaan marah itu. Untuk kali ini juga bersabarlah untuknya Jeon-ah.

"Aku tak ingin kau meninggalkanku ketika aku terlelap nanti Jungkook. Aku takut...."

"Huh -aku tak akan kemana-mana. Aku akan disini bersamamu. Sekarang naiklah ke tempat tidur."

Pria-nya mengangkat tangan menyuruhnya mendekat dan bergabung dengannya untuk istirahat.

"Oke."

Eunhye segera beranjak dari tempatnya kembali ke brangkar untuk tenggelam ke alam mimpi bersama Jungkook. Pria itu meraihnya kedalam pelukan menenggelamkan kepala Eunhye ke dalam dada bidangnya.

"Aku tahu kau gadis baik Eunhye."

"Tidur lah yang nyeyak. Lupakan apapun yang terjadi hari ini. Aku berjanji akan menangkap pria jahat yang berani menghancurkan kencan romantis kita, sayang."

"Kau memang selalu yang terhebat suami-ku."

...

Cahaya matahari pagi yang begitu menyilaukan masuk melewati celah ventilasi udara. Terpantul melewati kaca dan berpendar di kamar tersebut. Manik milik seorang gadis yang tengah terlelap tersebut berusaha membiaskan cahaya lewat retina matanya. Ia meregangkan tubuhnya dan mengeliat hingga menyadari ia sendirian di brangkar miliknya. Well- sedirian. Ia mempertajam pendengarannya saat mendengar sesuatu. Itu pasti pria-nya.

"Aku tahu... baiklah."

"Apa kau sudah menyusun rencananya?"

"Oke aku akan memeriksanya setelah aku sampai."

"Satu jam lagi. Okey"

Telfon di matikan. Wajah Jungkook menegang setelah panggilan tersebut dan itu terlihat sangat menakutkan.

Protective Husband ❌ Jungkook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang