Episode 4: The Devil Trap

2.4K 312 78
                                    

Beri aku semangat lewat komentar kalian ya dear 💕

"Aku ingin kau merasakan penderitaan yang lebih sakit dari ini, Keparat."

Gelas alkohol ditangannya bergoyang pelan. Sebatang cigarette yang terapit diantara jemarinya mengeluarkan asap yang mengepul hitam. Melolong malam yang temaram tanpa bintang.

Ia tertawa, merasa senang dan bahagia atas semua rencana yang ia susun matang-matang sejak bertahun lamanya.

Rasanya sudah enam belas tahun dan ia masih tak percaya tentang semua ini.

"Aku turut sedih karena adikku yang tolol itu harus menikah dengan bajingan keji seperti mu, Jeon Jungkook. Sialnya, kau pula lah yang membunuh ayahku. Hanya kenapa semuanya serumit ini?"

Rautnya berubah sendu ketika melirik selembar foto seorang gadis yang tengah menangis terisak.

"Bagaimana jika aku membunuhmu agar kau tidak terus menerus merasakan kesakitan ini, sayang. Tentang kisah lama kita, fakta menyedihkan yang harus terkuat dan juga kematian ayahku. Kini kau harus menanggung segalanya. Para pria brengsek seperti kami tidak akan pernah pantas berdekatan denganmu. Aku tak ingin kau terluka lebih lama lagi."

Suara decitan pintu menarik atensinya, ia tersenyum ketika melihat siluet itu muncul dari sebalik pintu.

"Pa, kuharap kau tak lupa tentang janji mengajariku menebak."

Matanya berbinar, satu senyuman mengembang indah di wajahnya.

"Papamu ini tak mungkin lupa, Kim Soobin. Mari kita belajar untuk melumpuhkan musuh-musuh kita."

Mungkin ini adalah waktunya, welcome to the dark world of Kim family.

---

Dadanya terasa berdenyut sakit, pikirannya kacau. Berkali-kali tembakanya melenceng jauh. Bahkan sudah berkali-kali pula ia mencoba memfokuskan arah tembakan, mengasah perhitungannya matang-matang kendati semuanya gagal.

"Fokuskan bidikanmu, Nak. "

Ia mencoba berkali-kali. Satu hingga sepuluh tembakan semuanya jauh melenceng bahkan ketika ia sudah berlatih keras.

Kim Taehyung, pria yang hampir delapan tahun menjaganya itu tahu bahwa ada sesuatu yang tidak benar terjadi pada puteranya.

"Beristirahatlah."

Ia menepuk pundak Soobin, memberi semangat dari rasa frustasi bocah itu.

"Papa, maafkan aku yang belum bisa membuatku bangga dengan kemampuanku saat ini. Selama ini aku berusaha menjadi yang terbaik dari segala hal yang kau inginkan agar kau bangga denganku tapi aku selalu mengecewakanmu. Aku malu dengan semua ini, Pa." Belum sempat Taehyung beranjak dari tempatnya, Soobin lebih dahulu mencekal tangannya, berlutut dihadapan Taehyung untuk menyampaikan segala permohonan maaf karena tak bisa membuat Taehyung bangga akan dirinya.

Taehyung tersenyum, ia menggusap kepala Soobin penuh kasih sayang.

"Papa tahu kau anak yang hebat, Soobin-ah kita akan belajar lagi nanti. Kita akan belajar sampai kau berhasil, sampai kau siap menghadapi musuh kita yang sesungguhnya."

Soobin mengengam erat tangan pria itu. Ia menautkan jemari kelingking mereka.

"Aku akan mengabdi seumur hidupku padamu, Pa," ujarnya menyakinkan.

"Papa tahu kau yang terbaik."

"Terbaik untuk menghancurkan Jeon Jungkook tentu saja. Maafkan papa, anakku."

Protective Husband ❌ Jungkook Where stories live. Discover now