Part 13 ~ Egois

12 0 0
                                    

"Gak usah senyum ke cowok lain. Gue gak suka."

***

Tatapan Reno lagi-lagi terjatuh pada kursi disampingnya. Sudah 3 hari Valerie tidak masuk membuat Reno kelimpungan.

'Apa ini karena kejadian di lab?'

Reno menghembus nafas. Reno kini tidak yakin mengenai perasaannya pada gadis itu. Sebenarnya Reno juga sedikit merasa bersalah karena memusuhi Valerie hanya karena melihatnya mengutak-atik tasnya. Reno sadar ia telah bertindak childlish pada Valerie tapi rasa gengsi menghalanginya untuk meminta maaf.
Bel istirahat berbunyi. Reno berjalan ke kantin dan mencari ketiga sahabatnya. Melihat mereka yang menempati salah satu meja membuat Reno berjalan kearah meja itu. Alka melihat Reno berjalan kearah meja mereka.

"Hey broo" sapanya.

Reno menaikkan alis sebagai jawaban lalu menarik kursi untuk di duduki.

"Val belum masuk?" tanya Alka. Ketiga sahabatnya memang mengetahui tentang Valerie yang tak masuk sekolah 3 hari ini. Dan Alka adalah yang paling sering bertanya membuat Reno jengah.

Sejak hari Reno memergoki Valerie duduk berdua dengan Alka di taman belakang, Reno merasa agak tidak senang setiap mendengar kata 'Val' yang disebut oleh sahabatnya itu. Ada rasa mengganjal mengetahui sahabatnya sangat perhatian pada Valerie. Perasaan tidak suka dan tidak rela.

"Belum masuk." ucap Reno singkat. Alka menghembus napas sedih. Bertanya-tanya tentang keberadaan gadis itu yang tanpa kabar.

"Aneh juga sih itu cewek 3 hari gak masuk. Gak ada pemberitahuan lagi." ucap Jo sambil memakan makanannya. "Jangan-jangan ada apa-apa lagi."

Alka langsung menatap Jo dengan mata membulat. "Eh iya. Tumben otak lo lancar."

Jo mendengus lalu kembali memakan makanannya.

Alka beralih menatap Reno. "Kalo bener ada apa-apa gimana?"

Reno mengendikkan bahu acuh seakan tak peduli padahal dalam hati ia khawatir juga pada gadis itu.

'Lo kemana sihh?'

***

Valerie berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Sesekali akan mendengar bisik-bisik dari murid lain tentang perban di lengannya. Bukan hal biasa melihat seorang gadis dengan perban panjang melilit lengan.

Saat akan memasuki kelas, Valerie hampir saja bertabrakan dengan Reno. Reno yang akan keluar kelas terkejut menatap gadis di hadapannya. Lalu matanya beralih pada lengan gadis itu yang dibalut perban. Valerie berusaha masuk ke kelas melalui celah sempit di kiri Reno. Setelah berhasil lolos, Valerie berjalan ke bangkunya diiringi tatapan tanya dari teman sekelasnya.

Reno menatap mematung kearah Valerie. Gadis yang membuat pikirannya kalut beberapa hari ini kembali tapi dengan luka di lengannya. Reno memutuskan untuk berhenti memikirkannya dan berbalik untuk keluar dari kelas. Ia bisa menanyakan perihal luka itu pada Valerie langsung itupun kalau Valerie ingin menjawab.

Valerie lega mengetahui Reno tidak bertanya mengenai lukanya namun juga kecewa karena Reno tidak mengkhawatirkannya. Namun itu tidak berlangsung lama ketika Reno kembali muncul di kelas dan duduk di sampingnya.

"Lengan lo kenapa?" tanya Reno.

"Tergores." Walau sempat kaget dengan pertanyaan Reno, Val berusaha menjawab dengan tenang. Tak dapat disangkal ia agak gugup ditatap Reno.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Für SieWhere stories live. Discover now