3

9.7K 1.1K 102
                                    

Saat malam jatuh mereka bertemu di padang rumput untuk menari sepanjang malam dan saat fajar datang ke angkasa mereka akan kembali ke dunia mereka. Satu pergi ke dunia bawah dan yang lain terbang tinggi ke langit atas.

Pertemuan Tessos dan Teffa, Kisah Rayat Grishold, berbagai sumber

Aku melihat perut gadis yang membantu menggosok punggungku dengan pasta kunyit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat perut gadis yang membantu menggosok punggungku dengan pasta kunyit. Itu membesar, aku bertanya-tanya berapa umur kandungannya. Dia tidak berani menatapku, jari-jarinya gemetar saat dia menggosok kulitku dari debu. Kemudian dia meletakkan gaun abu-abu kusam seperti yang dia kenakan di sisi ranjang. Menyalakan sebatang lilin di meja rendah dekat tempat tidur sebelum menghilang di balik pintu.

Punggungku sakit bahkan saat aku telungkup, dan ketika aku memaksa tubuhku untuk duduk aku mengerang kesakitan.

Menyedihkan!

Suara di kepalaku memberi tahuku. Jika Dalia ada di sini dia akan membuatkanku teh dengan daun basil dan mint. Dia akan duduk di tepi ranjangku hingga aku tertidur. Pintu kamarku kembali terbuka kali ini gadis yang lebih muda dariku masuk, membawa nampan berisi mangkuk kayu dan gelas. Dia menatapku sebelum menutup pintu di belakangnya. Matanya yang muda mengawasiku lama sebelum dia menunduk dan mendekat. Gadis itu menyeimbangkan nampan di ranjangku dekat dengan gaun yang masih tergeletak. Mengintip ke wajahku dengan takut dan saat aku balas menatapnya dia mundur, terburu-buru untuk berbalik dan keluar.

"Tunggu!" ucapku. Dia berhenti dengan kaku dan berbalik kembali, gemetaran hebat melanda tubuhnya.

"Ya?"

Aku tersenyum dan aku tidak mengerti dengan perasaan takutnya. "Bisa bantu aku dengan gaunku?" Dia mengangguk, mengambil gaun abu-abu dan berdiri dengan gelisah saat menungguku turun dari ranjang. Aku masuk ke dalam gaunku dan gadis muda itu membantu mengikat tali di punggungku. Lukaku masih terasa perih bahkan setelah itu dibalut dengan kain. "Berapa umurmu?"

"Dua belas." Aku mengerang saat tanganya menyentuh punggungku dengan tidak sengaja. "Maaf, aku—"

"Tidak apa-apa," ucapku buru-buru karena dia hampir menangis. Aku berbalik dan mengusap rambutnya. "Apa yang membuatmu takut?"

"Mereka bilang kamu pembunuh, gadis yang bersamamu, dia mati, bukankah kamu yang membunuhnya?" Dia mundur menjauh dari sentuhanku. Kepalanya menunduk.

"Ya, aku membunuhnya." Dia semakin gemetar, apakah aku harus membiarkan dia pergi atau jelaskan padanya. "Aku membantu gadis itu, dia temanku."

Sekarang kepalanya tersentak untuk menatapku. Masih ketakutan meski dia ingin tahu. "Bagaimana?"

"Gadis itu, namanya Selena Zoe, dia seorang pejuang dan saat jiwa seorang pejuang lepas dari tubuhnya, mereka akan dilepaskan oleh Tessos dari dunia bawah. Mereka akan terbang jauh melewati langit untuk menjadi bintang-bintang—"

Rose In the Mist and Flame [ REPOST ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang