Thirty (End)

Mulai dari awal
                                    

Mark kini berjalan mendekati Jaehyun, mendudukkan dirinya di pangkuan Jaehyun,

"Mommy pergi kemana, Dad?"

"Pergi ketempat Papa Mingyu."

"Kenapa Markeu tidak diajak"

"Mungkin Mommy buru-buru, Dad aja tidak tau kapan Mommy pergi"

Mulai memakan sarapannya, Mark hanya diam. Makan dengan tenang. Melihat hal itu Jaehyun tidak bisa berhenti tersenyum. Betapa bahagianya dirinya bisa memiliki Mark yang begitu menggemaskan seperti ini.

Walaupun kadang ada rasa menyesal dalam dirinya yang tidak bisa melihat bagaimana Mark terlahir kedunia ini. Sangat disayangkan waktu itu dia tidak bisa menemani Taeyong dalam membesarkan Mark

"Setelah ini Mark mandi ya"

"Dimandikan Dad-kan?" tanya Mark lucu

"Tentu saja,"

Jaehyun juga mulai memakan sarapannya. Menyusul Mark yang hampir menghabiskan beberapa potong roti. Selesai sarapan, Jaehyun membereskannya. Akan sangat bahaya jika Taeyong tau kamarnya berantakan, apalagi ada piring kotor disana.

Kini Jaehyun mengandeng Mark ke kemar mandi. Memandikan anaknya. Dengan senang hati Mark mengikuti apa yang di katakan Jaehyun. Tak butuh waktu lama bagi Jaehyun memandikan Mark. Bersih atau tidak yang penting Mark sudah mandi.

"Dad, Mark bosan"

Mark yang kini hanya duduk disamping Jaehyun yang sedang asyik menonton acara TV mulai cemberut. Sedari tadi mereka sama sekali tidak keluar kamar.

"Bagaimana kalau kita ke taman kota. Kita bisa bermain basket disana?"

Mark dengan antusias menganggukkan kepalanya. Sudah lama dia tidak pergi kesana. Mungkin terakhir kali dia pergi kesana bulan lalu saat Mingyu yang mengajaknya kesana. Akhir-akhir ini baik Mingyu maupun Jaehyun sangat sibuk, Mark tidak mungkin meminta Taeyong untuk menemaninya. Sangat tidak asyik mengajak Taeyong kesana, menurut Mark.

Jaehyun turun dari ranjangnya di ikuti dengan Mark, "Dad, gendong"

Tanpa menolak, Jaehyun mengulurkan tangannya. Meraih Mark dalam gendongannya.

"Mau kemana Tuan?" tanya salah satu pelayan saat Jaehyun menuruni tangga

"Hanya keluar, nanti jika Taeyong sudah pulang bilang saja aku dan Mark ke taman kota"

"Baiklah Tuan"





~~







Jaehyun sudah sampai di taman kota bersama dengan Mark. Tidak butuh waktu lama, karena jaraknya memang dekat.

Mark yang sangat suka tempat ini langsung saja berlari membawa bolanya ke tengah lapangan yang ada disini. Bermain sendiri sedangkan Jaehyun masih melihatnya dari pinggir lapangan. Pikirannya terbayang masa beberapa tahun silam saat dia pertama kalinya datang ketempat ini.

Saat dimana dia dan juga Taeyong bermain berdua hingga tiba-tiba Mingyu datang mendekati mereka. Mulai bermain bertiga sampai akhirnya Mingyu menjadi teman pertama Jaehyun.

"Sudah sangat lama, kenapa waktu berjalan begitu cepat ya" lirihnya

Matanya masih mengawasi Mark, wajah Mark terlihat sangat mirip dengannya. Senyumnya bahkan terlihat sangat bahagia. Sejenak Jaehyun berfikir, bagaimana jika nanti Mark seperti dirinya. Tumbuh di keluarga baru tanpa tau apa-apa.

Tapi bayangan itu secepat mungkin Jaehyun hilangkan. Mark tidak akan pernah menjadi dirinya. Mark akan tumbuh sempurna bersamanya dan juga Taeyong. Bagaimanapun Jaehyun tidak akan membiarkan Mark tumbuh didalam penderitaan. Demi kebahagian Mark, Jaehyun akan melakukan hal apapun.

Brother Complex (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang