Two

23K 2K 566
                                    



(Jaehyun)





"Apa yang kau lakukan?"

Suara Taeyong terdengar begitu lirih ditelingaku bersamaan dengan kedua lengannya yang memelukku dari belakang. Aku tersenyum mendapat perlakuan seperti ini darinya.

"Aku bosan Hyung"

"Ingin main game bersama?" tanyanya penuh antusias. Namun aku hanya menjawab dengan gelengan. Sudah seminggu ini ayah melarangku keluar rumah, ayah bilang aku boleh keluar rumah jika sudah sehat dan tidak demam lagi. Tapi ayolah bahkan aku hanya demam 2 hari dan ayah menyuruhku untuk dirumah hingga seminggu ini.

Aku ingin menyalahkan Taeyong karena membuatku demam, tapi kurasa itu tidak akan mungkin. Aku tidak bisa membentak atau menyakitinya, itu sama saja dengan menyakiti diriku sendiri.

"Mau ku panggilkan Mingyu?" 

Aku menatapnya sejenak. Menipiskan bibirku sebelum mengucapkan apa yang ku inginkan

"Hyung temani aku main basket di taman bersama Mingyu ya. Aku bosan dirumah?" aku berbicara selembut mungkin. Mencoba meluluhkan hati Taeyong agar mau menuruti keinginanku

"Hyunie, kau ingin melemparku ke kandang macan. Ayah akan marah denganku jika membiarkanmu keluar." Ucap Taeyong cemberut

"Ya sudahlah, aku tidak akan memaafkanmu karna membuatku demam" sedikit beracting tidak masalah kan

Aku berjalan meninggalkannya, dalan hati aku inginn tertawa melihat ekspresi Taeyong 

dan dengan hitungan ke....

1



2



3

"Baiklah,, aku akan menemanimu"

Assa..

Aku tersenyum penuh kemenangan kali ini. Berbalik menghadap Taeyong namun sebelumnya aku masih memasang wajah datarku, Taeyong terlihat menunduk tangannya memainkan ujung kaos putihnya. Aku jadi merasa bersalah

"Akan ku pastikan ayah tidak akan marah Hyung. Aku janji"

Aku mendekatkan kelingkingku di depan wajahnya. Senyumku berkembang saat mata kami saling menatap. Melihat binar matanya membuatku tak bisa memungkiri jika aku sangat menyukai Taeyong







Tidak butuh waktu lama untuk sampai di taman, tadi kami menelpon Mingyu dan menyuruhnya datang tertebih dulu. Dan benar saja Mingyu sudah berada di tengah lapangan dengan beberapa bola yang dia bawa.

"Jaehyun,"

 Aku hampir terjungkal saat Mingyu tiba-tiba memelukku. Bingung dengan apa yang dia lakukan. Mungkin dia merindukanku karena seminggu ini kami tidak bertemu. Dia memelukku begitu erat, aku memukul punggungnya agar dia melepaskan pelukannya

"Apa yang terjadi?" Tanya Taeyong saat melihat Mingyu melepas pelukannya dan malah menangis tidak jelas

Aku dan Taeyong hanya bisa saling pandang, menepuk pundak Mingyu berharap dia bisa lebih tenang dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Sungguh ingin rasanya aku pergi dari sini, Mingyu semakin kencang menangis, dan taman ini tidak sepi. banyak orang melihat kearah kami, bahkan Taeyong sempat membungkuk minta maaf pada pengunjung lain karena tangisan Mingyu

"Gyu-ya.. katakan sesuatu dan berhenti menangis, atau aku akan memukulmu!" ucap Taeyong

"Taeyongie hyung"

Brother Complex (End)Where stories live. Discover now