Twenty-four

7.8K 901 88
                                    








"Bagaimana jika kita gugurkan kandungan Taeyong hyung?"





Jaehyun mengedipkan matanya, wajah datarnya melihat Mingyu yang ada di sampingnya. Pikirannya masih mencoba mencerna ucapan Mingyu.



"Katakan itu sekali lagi aku akan bersiap untuk membunuhmu detik ini juga"

Mingyu menelan ludahnya kasar, ucapan Jaehyun tidak bisa diremehkan. Dia tau Jaehyun akan melakukan apapun hanya untuk melindungi apapun yang dia inginkan. Jika itu terjadi, bisa saja Jaehyun membunuhnya.

"Maaf, aku kan hanya memberi saran"

"Tapi saranmu itu sama sekali tidak tepat Mingyu, bagaimanapun dia anakku. Mana bisa aku membunuhnya. Kau sudah gila" nada Jaehyun sedikit meninggi. "Bayangkan saja jika kau dalam posisiku, apa yang akan kau lakukan, hmm? Apa kau tega membunuhnya?"

Mingyu terdiam, dia tidak tau harus berkata apa. Jaehyun sudah terbakar amarah. Dia tidak mungkin membari saran yang nanti berujung boomerang untuknya. Dia masih ingin hidup tenang.



"Jadi apa yang akan kau lakukan Jae?"

"Aku tidak tau Mingyu. Mungkin aku akan membiarkan Taeyong hyung pergi ke London. Itu satu-satunya cara agar anakku selamat. Aku tidak bisa membayangkan jika ayah tau semua itu."

Jaehyun menunduk, tangannya di gunakan untuk menutupi wajahnya. Pikirannya kini sudah tidak menentu. Banyak hal yang dia hadapi hanya untuk mencintai seorang Jung Taeyong. semenyakitkankah mencintai seseorang. Kenapa dia tidak bisa seperti orang lain yang bahagia dengan orang yang dia cintai

Tangan Mingyu menepuk-nepuk pundak Jaehyun, memberi sedikit pengertian pada sabahatnya itu. Dia tau apa yang menimpa Jaehyun bukanlah masalah yang sepele. Bahkan dia tidak bisa membayangkan jika dia berada di posisi Jaehyun.

"Kau akan kemana sekarang?"

"Tidak tau, kau kembalikah ke sekolah" balas Jaehyun yang langsung berdiri dari tempatnya. Meninggalkan Mingyu

Mingyu masih menatap punggung Jaehyun yang semakin menjauh. Rasanya ada sesuatu yang berbeda dari diri Jaehyun. Sebelum Jaehyun pergi dengan mobilnya Mingyu sempat merasa aneh pada dirinya.

"Sepertinya aku harus kembali kesekolah. Hatiku mengatakan harus kembali pada Taeyong hyung"





~~







"Taeyong-ah kau baik-baik saja?"



Nayeon yang berada di samping Taeyong terlihat khawatir saat melihat wajah Taeyong yang begitu pucat. Meraka tidak berada di kelas. Para anggota Osis sedang mengadakan rapat untuk kegiatan adik tinggkat mereka untuk liburan akhir semester.

"Aku baik-baik saja, sepertinya aku hanya kurang tidur tadi malam" ucapnya. Tangannya mengenggam tangan Nayeon yang ada di sampingnya. Melihat Taeyong tersenyum Nayeon manjadi lega.

Mereka kembali melihat kedepan, dimana Rowoon mulai menjelaskan rencana apa yang akan mereka bahas.

Memang mata Taeyong melihat kedepan, menghargai Rowoon yang sedang berbicara. Tapi pikirannya sedang memikirkan orang lain.



Jaehyun?



Apa yang sedang dia lakukan saat ini?



Jujur saja Taeyong sangat khawatir dengan adiknya itu. Pagi-pagi dia sudah bertengkar dengan Mingyu, dan pertengkaran itu terlihat seperti bukan pertengkaran biasa mereka lakukan. Ada sesuatu yang mereka berdua sembunyikan darinya. Dan itu sangat menganggu pikiran Taeyong.

Brother Complex (End)Where stories live. Discover now