Choice - 1

203 65 196
                                    

Haiiii… ketemu lagi sama cerita baru. Semoga kalian suka yaa. Oh iya bagi yang belum baca Let Me Know kuy lah dibaca dulu sambil nunggu cerita ini hehehe. Oke nggak usah banyak omong lets go!!!

Warning Typo!!!!

Happy Reading

Ditengah hingar-bingar club malam ini terlihat seorang gadis yang kalau dilihat dari bajunya kayanya salah baju pasalnya ia memakai kaos polos dan celana selutut, biasanya kan kalau ke club memakai pakaian yang seksi.

"Eh Mbak Rara tumben kesini ada apa Mbak?" tanya salah satu barista perempuan bernama Sella.

"Mama mana ya Mbak?"

"Ada di sofa sebalah sana Mbak." tunjuk Sella kearah kerumunan manusia yang sedang berpesta ditemani minuman beralkohol dan kepulan asap yang menggumpal.

"Makasih Mbak." ucap gadis bernama Talitha Aira Permata.

Gadis itu berjalan kearah yang ditunjuk tadi. Ia melihat seseorang yang dikenalnya ditengah kerumunan itu sampai akhirnya mata mereka bertemu.

"Wah… siapa nih Bos yang datang? Anak baru ya? Boleh dong kenalin." ucap salah sati laki-laki yang sedang duduk diapit oleh dua wanita.

"Kenalan-kenalan!! Mau mati lo?! Dia anak gue nggak ada kenalan-kenalan!"

"Anaknya Si Bos kalem juga ya."

"Ra, kan udah Mama bilang jangan kesini." ucap Cherlyn sambil membawa pergi Rara dari tempat itu.

"Ternyata Si Bos bisa kalem ya." ucap salah satu wanita yang sedang duduk.

Setelah sampai di depan pintu masuk barulah Chaerlyn berhenti.

"Ma, rentenir yang tadi pagi kerumah datang lagi."

"Ya ampun! Mama lupa."

Chaerlyn masuk kedalam dan tak lama dia keluar lagi dengan setumpuk uang ditangannya.

"Ini, bilang sama mereka itu buat tiga bulan kedepan biar nggak usah nagih-nagih." Cherlyn memberikan uang itu pada anaknya.

"Mama kedalam dulu."

"Ma? Apa perlu Mama kerja kaya gini? Aku bisa bantu Mama cari uang biar Mama nggak kerja kaya gini."

"Dengar sayang, kamu kan tau keadaan ekonomi kita kaya gimana kalau bukan kaya gini Mama nggak bisa lunasin hutang kita yang nggak tau kapan kelarnya."

Rara meneteskan air matanya. Berulang kali ia menyuruh nyokapnya berhenti dari pekerjaan itu tapi tidak pernah mau karena alasan hutang yang menumpuk. Setiap kali dia ingin membantu tidak pernah diijinkan nyokapnya. Hinaan sama cacian selalu dia dengar dari tetangganya  karena pekerjaan nyokapnya sebagai Asistant Mucikari. Meskipun nyokapnya bekerja sebagai Asistant Mucikari yang notabennya banyak uang tapi uang itu buat lunasin hutang yang nggak tau kapan kelarnya. Menurut nyokapnya, dia ditipu sama seseorang sampai mempunyai hutang sebanyak itu.

Ditengah lamunananya terlihat dari arah depan mobil Sport melaju kencang dan tak sengaja menyenggol lengan Rara sampai terjatuh. Rara menatap mobil itu tajam berharap orang yang menyetirinya tau. Rara berdiri dan langsung meninggalkan mobil yang masih berhenti.

ChoiceWhere stories live. Discover now