III. Delicate

18K 1.6K 7
                                    

Malam ini adalah malam yang spesial, karena sang alpha mengadakan acara perayaan besar-besaran untuk memperingati ulang tahun adiknya. Itu artinya, semua anggota pack bahkan beberapa warga kota turut diundang dalam acara ini.

Seluruh kota menjadi ramai, layaknya sebuah penyambutan presiden, acara ini digelar dengan mewah disalah satu 'istana' milik sang alpha.

Evelyn kini tengah bersiap, ia mengaplikasikan beberapa produk make up hingga membentuk riasan tipis nan sederhana. Dengan rambut digelung ke atas, membuat penampilannya tampak cocok dengan dress yang dikenakan.

Kini riasannya selesai, ia tinggal menunggu Andrew yang akan datang menjemputnya. Tak lama kemudian, terdengar suara mobil berhenti di halaman. Gadis itu segera turun dan menyapa tamunya.

"Oh hai," sapanya kala membukakan pintu.

Di hadapannya berdiri sosok Andrew yang telah rapi dengan jas dan kemeja hitam yang membuat terlihat semakin berkharisma. Memunculkan aura menawan yang belum pernah Evelyn lihat sebelumnya.

Andrew yang awalnya berdiri membelakangi Evelyn pun terpaksa memutarkan tubuh menghadap ke arah gadis itu. Dilihatnya gadis itu dari atas hingga bawah. Memukau. Ia hampir tak percaya jika perempuan yang berdiri di depannya ini adalah Evelyn.

"Wow kau tampak ...." Andrew kehabisan kata-kata. Berkali-kali ia menelan ludahnya.

Evelyn yang melihat reaksi Andrew pun tersenyum puas. Andrew akhirnya melanjutkan perkataannya ketika kewarasannya kembali. "Ternyata kau bisa terlihat seperti seorang wanita, Eve," ucapnya disertai seringai lebar.

Evelyn hanya bisa memutar bola matanya. Lelaki satu ini memang tidak ada manis-manisnya.

"Ayo, kau tak ingin terlambat bukan."

"Tentu."

Mereka segera menaiki mobil BMW putih milik Andrew lalu melaju menuju tempat pesta.

Sesampainya di sana, para tamu undangan sudah memenuhi tempat itu. Pesta ini memang digelar secara mewah dan besar-besaran.

Mungkin ratusan orang bahkan ribuan turut hadir dalam acara ini. Letaknya berada di sebuah ballroom hotel bintang lima terbesar di negara bagian itu, sehingga dapat menampung jumlah yang memang tak sedikit dan memungkinkan pesta dapat terselenggara secara maksimal.

Evelyn dan Andrew berjalan memasuki ruangan. Sesampainya di dalam, Evelyn merasakan sebuah aroma yang menusuk ke dalam tenggorokan. Aroma wangi yang belum pernah Evelyn rasakan sebelumnya. Serigalanya berjingkrak-jingkrak kegirangan. Entah apa itu, tapi Evelyn berusaha mengabaikannya.

Dirinya lalu mencari keberadaan sosok Ivy yang menjadi tujuan utamanya. Dilihatnya ke sekitar, hingga ia menemukan sosok Ivy yang sibuk bercengkrama dengan beberapa tamu.

Evelyn langsung menghampiri Ivy lalu menyapa gadis itu. "Happy birthday sweety," ucap Evelyn seraya memeluk Ivy singkat.

"Thank you, Eve. Dan terimakasih sudah datang," balas Ivy disertai senyum manis andalannya.

Lalu secara bergantian Andrew memberi ucapan selamat dan memeluk Ivy singkat

"Awww, aku tak menyangka kini kau sudah besar," ujar Evelyn dengan ekspresi terharu yang dibuat-buat, ia memang sering bercanda dan Ivy selalu menangkap maksud candaanya.

"Tentu, bahkan kini aku sudah hampir legal untuk bersenang-senang. Kau harus mengajakku keluar kapan-kapan, Eve," balas Ivy dengan sedikit berbisik tatkala membalas candaan yang Evelyn lontarkan.

"Aku tidak bisa mengambil resiko saat mereka mengecek kartu identitasmu, adik kecil." Evelyn mencubit pipi Ivy gemas. Membuat gadis berusia 18 tahun itu memajukan bibirnya kesal.

Secret Mate ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora