Hai kamu, masihkah mengingatku?
Ah, sepertinya kau lupa.
Naif memang, saat hatiku berkeras untuk pura-pura tidak peduli.
Sedang, melihatmu mencuri pandang ke arahku saja, aku gentar.Rindu rasanya.
Aku rindu bagaimana dulu kita tertawa.
Aku rindu bagaimana dulu kita bercerita.
Aku rindu bagaimana dulu kita bercanda.
Aku rindu... bagaimana dulu kita.Aku duduk sendiri di sini.
Meremas perih hati.
Menikmati tawamu yang tak lagi denganku.
Menyesap aroma tubuh yang hanya ada dalam ingatku.Aku rindu.
Aku menyesal memilih langkah menjauhimu.
Meski sama-sama sakit, bolehkah jika aku beralih?
Dari menjauhimu, menjadi diam-diam mencintaimu.Hari kedua puluh, bulan kedua, tahun kesembilan belas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa [PRIVATE END]
PoetryKumpulan suara dalam hening tentang sedimen rasa dalam hati. Berisi untaian kata tentang selaksa kisah yang pernah ada. Tentangmu, tentang kita, tentang rasa di antara kita. Copyright © Kirachusnul