Bening kaca itu memburam. Sisa hujan masih mengabut di luar sana. Di sini aku duduk menatap tetes demi tetes air yang jatuh. Tenggelam dalam sebuah renungan. Pikirku melayang ke segala arah. Menikmati setiap loncatan memori yang muncul dengan lancang. Kilatan masa tentang aku dan kamu.
Pernah aku berpikir jika Tuhan teramat jahat menciptakan rasa dalam jiwaku. Rasa yang entah hingga kapan akan mengendap tanpa pernah terungkap. Pernah aku merasa Tuhan telah menghukumku dengan siksaan rindu akan binar matamu. Pernah aku menyalahkan Tuhan saat perlahan bayangmu mengusik mimpi-mimpi malamku.
Derit ayunan perlahan mengisi sunyi. Hembus angin menerpa, lembar demi lembar daun ikut melayang pergi. Dingin. Sedingin tatapan mata hazelmu. Mengapa Tuhan selalu menciptakan drama melelahkan di antara kita. Ralat, antara aku dan kamu.
Kembali aku berpikir, apakah Tuhan memang tengah mengujiku? Dengan menciptakan alur yang menguras rasaku. Seperti kini, saat Tuhan menuliskan kita dalam sebuah scene yang sama. Di mana kamu sebagai tokoh utama dan aku figurannya.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa [PRIVATE END]
PoetryKumpulan suara dalam hening tentang sedimen rasa dalam hati. Berisi untaian kata tentang selaksa kisah yang pernah ada. Tentangmu, tentang kita, tentang rasa di antara kita. Copyright © Kirachusnul