Twenty-three

Mulai dari awal
                                    

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku masih mengantuk hyung. Aku ingin tidur lagi"

Mengubah posisi kini Taeyong berada di samping Jaehyun yang memeluknya posesif. Wajah mereka begitu dekat sampai Taeyong sedikit memundurkan kepalanya agar bisa melihat Jaehyun dengan jelas

"Semalam kau tidur jam berapa, kau bergadang karena tugas?"

Jaehyun mengelengkan kepalanya, bibirnya tersenyum saat merasakan tangan Taeyong membelai pipinya. Perlahan matanya terbuka, dan hal pertama yang dia lihat adalah Taeyong

"Aku mencintaimu" ucapnya sebelum mendekatkan wajahnya, memberikan ciuman selamat pagi pada Taeyong.

Tak ada penolakan dari Taeyong, dia hanya memejamkan mata. Menerima hangatnya ciuman dari Jaehyun. Membuka mata dan kembali tersenyum, ingin rasanya Taeyong selalu seperti ini. Melakukan hal-hal manis dengan Jaehyun tanpa ada sebuah kesalahan nantinya

Tak apa jika nanti dia tidak bersama Jaehyun, tak apa jika nanti dia tidak bisa memiliki Jaehyun. Asal dia bisa melihat orang yang sangat dia cintai.

"Cepat mandi dan siap-siap kita sarapan bertiga"

"Bertiga?" alis Jaehyun mengerut

"Ayah ada di sini. Tadi malam dia pulang" lanjut Taeyong

"I-iya,, baiklah" Jaehyun mendadak gugup. Paginya yang manis seolah hilang begitu saja. Bahkan dia tidak menanggapi Taeyong yang bicara padanya hingga keluar dari kamarnya.















"Jadi bagaimana sekolah kalian?"

"Baik, sangat baik. tapi aku bosan di korea" balas Taeyong

Jaehyun yang baru saja turun dan duduk di depan Taeyong, hanya bisa diam.

"Bagaimana denganmu Jae?"

"Baik ayah. Bahkan aku selalu mendapat peringkat atas. Tidak seperti orang di depanku" ucap Jaehyun sambil memakan rotinya. Merasa dirinya yang dibicarakan, Taeyong melempar tisu pada Jaehyun

"Yak,, apa maksudmu?"

"Hee, tidak ada hyung. Hanya berbicara fakta."

Yunho hanya bisa tersenyum melihat kedua anaknya. Mereka terlihat begitu bahagia, walaupun mereka sedang saling menjelek-jelekkan dari masing-masing. Tapi semua itu bukankah hal yang wajar dari kakak-beradik.

"Ayah, liburan semester bulan depan aku ingin ke London. Aku merindukan kakek dan nenek"

Jaehyun melirik kearah Taeyong, melihat bagaimana ekspresi Taeyong saat ini. Liburan semester hampir 1 bulan lamanya. Dan jika Taeyong pergi kesana, apa yang harus Jaehyun lakukan di sini sendiri.

"Kau akan pergi bersama Jaehyun?"

Taeyong melirik kearah Jaehyun, sepertinya adiknya itu tidak tertarik dengan liburan semester. Lagipula Taeyong memang berniat untuk pergi kesana sendiri.

"Aku tidak ikut ayah, aku masih ada tugas yang harus ku lakukan"

"Pergi sendiri tidak masalah kan ayah. Ayolah,," rengek Taeyong

"Terserah kau saja lah. Nanti biar aku menyuruh pamanmu menjemput saat sampai disana"

"Yeah, makasih ayah"





~~







Taeyong pergi kesekolah dengan Jaehyun, dirinya terlalu malas untuk membawa mobil hari ini. Jadi dia meminta Jaehyun untuk membawa mobil yang dirinya menumpang padanya.

Brother Complex (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang