Story Of Luca | 07

990 74 7
                                    

Adakah yang nunggu cerita ini?

------------------------○°○------------------------

"Selamat pagi, Cantik," sapaan yang sekaligus godaan itu membuat Luca menolehkan kepalanya dari kertas di depannya.

Ditatapnya Jesper yang tersenyum lebar sembari menumpu badannya di atas meja pembatas antara mereka.

"Berhenti menggodaku Jesper," gerutu Luca, lantas wanita itu kembali berkutat dengan buku catatannya.

Senyum Jesper mengembang, "Kau benar-benar menggemaskan saat kesal seperti itu," gumam Jesper yang masih dapat Luca dengar.

Manik kecokelatan itu kembali beralih pada lelaki tampan yang mulai beranjak dari tempatnya, menghampiri seorang pelanggan yang terlihat kebingungan mencari sesuatu.

Pelan, Luca menghembuskan napasnya. Entah apa yang dia rasakan saat ini, namun jauh di dalam lubuk hatinya dia mulai merasa nyaman pada lelaki itu?

Suara deheman yang tiba-tiba menyentak Luca kembali ke alam sadarnya. Matanya dengan cekatan menangkap sosok lelaki yang berdiri di depan meja kasir.

Jaket kulit hitam lengkap dengan celana jeans berwarna senada, jangan lupakan dengan sobekan yang ada dikedua lututnya. Tato yang ada dimana-mana, serta rambut yang terkesan acak-acakan. Astaga! Luca sudah sangat hafal dengan dandanan lelaki yang bahkan baru beberapa kali dia jumpai.

 Astaga! Luca sudah sangat hafal dengan dandanan lelaki yang bahkan baru beberapa kali dia jumpai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zayn Malik as Devan Junior Alexander

Satu pertanyaan apakah lelaki ini tidak pernah mencuci jaketnya?

"Bisa kita pergi sekarang?"

Pertanyaan yang seperti mengandung rumus-rumus fisika itu membuat Luca mengkerutkan keningnya, bingung.

"Kau tidak melupakan percakapan kita kemarin bukan?" Lanjut lelaki yang tak lain ialah Devan itu.

Manik Luca membulat seketika. Astaga benar! Hari ini mereka harus mencari gaun pengantin untuk pernikahan mereka. Dan tunggu,

"Bagaimana kau tahu aku bekerja di sini?" Tanya Luca yang tidak memberi jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan Devan sebelumnya.

"Temanmu yang memberitahuku," ucapnya, menunjuk wanita yang berdiri di luar toko.

Luca menghela napasnya sejenak, "Tunggu sebentar, aku harus izin dulu pada bosku," ucapnya. Lantas wanita itu beranjak, menghampiri Jesper yang tengah berbincang dengan seorang pelanggan.

Terlihat kedua orang itu memulai percakapan, hingga mata Jesper beralih menatap Devan yang masih berdiri menjulang di sana. Bisa Devan lihat tatapan lelaki yang Luca sebut bosnya itu mulai memancarkan aura berbeda. Entahlah, Devan terlalu malas untuk memusingkannya.

Luca melangkah mendekat, "Kita bisa pergi sekarang," ucapnya pada akhirnya.

Mata Jesper masih tidak lepas dari dua orang yang baru saja keluar. Dapat Jesper lihat Luca yang kini masuk ke dalam mobil lelaki itu. Sebuah pertanyaan muncul dalam benaknya. Lelaki itu benar-benar tidak asing baginya, tapi siapa dia? Dan tunggu, ada hubungan apa dia dengan Luca?

Story Of LucaWhere stories live. Discover now